Empat desa wisata yang masuk dalam program itu adalah Desa Pemuteran (Bali), Desa Penglipuran (Bali), Desa Wisata Nglanggeran (Yogyakarta), dan Desa Pentingsari (Yogyakarta). Desa-desa ini menjadi cerminan dari kesuksesan mengelola pariwisata yang berkonsep pada semangat lingkungan dan budaya lokal.
Fikri menambahkan, pengembangan desa wisata berbasis lingkungan dan budaya lokal tersebut harus berkonsentrasi pada konservasi.
Baca Juga: Sandiaga Uno Ajak PMI Berkolaborasi Dalam Rencana Pengembangan Wisata Kemanusiaan di Indonesia
“Desa-desa tersebut mendunia karena berhasil konservasi lingkungan dan budaya, bukan karena banyak inovasi. Nah konservasi lingkungan dan budaya ini harus dikembangkan agar jadi rujukan desa-desa wisata lain dengan potensi serupa,” katanya.***