Baca Juga: Ketua KPK Firli Bahuri Bakal Diperiksa Terkait Dugaan Pemerasan Eks Mentan SYL, Kapan?
Mereka ini disebut fantasista karena pemain ini yang mengimajinasikan serangan dan mewujudkannya pada laga di lapangan. Secara taktikal, pemain dengan peran ini disebut trequartista.
Mengingat banyaknya tim yang menggunakan formasi 4-3-3 ala FC Barcelona dan Real Madrid, maka peran nomor 10 klasik sudah jarang karena terlihat perubahan formasi.
Sekadar informasi, pada saat jayanya formasi 4-3-3 ala FC Barcelona dan Real Madrid, kedua tim mengandalkan satu gelandang bertahan (Sergio Busquets dan Casemiro) dan dua gelandang tengah yang ada di kiri dan kanan gelandang bertahan (dalam hal ini Xavi serta Iniesta di FC Barcelona dan Luka Modric serta Toni Kroos di Real Madrid). Berkat sepak bola modern, peran 10 klasik berevolusi.
Saat ini, penyerang atau pemain depan juga harus bisa bertahan. Pemain yang mempunyai peran nomor 10 klasik biasanya tersingkirkan karena mereka tidak membantu bertahan saat tim yang dibelanya diserang.
Baca Juga: Dari RRT, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Tiba di Riyadh, Arab Saudi, Apa Saja Agendanya?
Lagipula mereka hanya bekerja ketika tim mereka menyerang tim lawan. Disinilah peran nomor 10 klasik berevolusi.
Dahulu, pemain nomor 10 klasik hanya bergerak secara vertikal di lapangan. Saat ini, mereka punya kebebasan untuk mencapai bola, menguasainya, hingga bergerak secara horizontal.
Ketika pelatih menggunakan formasi tiga gelandang bertahan, salah satu dari mereka yang akan menjadi pemain nomor 10 klasik. Contohnya Kevin de Bruyne di Manchester City dan Luka Modric di Real Madrid.***