Network
JURNAL SOREANG - Seseorang yang memutuskan untuk menjadi pemain sepak bola profesional bukanlah profesi yang dianggap remeh. Tak cukup punya bakat dan kemampuan olah bola yang mumpuni, karier pemain sepak bola juga tidak selalu mudah.
Maka dari itu, sebelum masuk ke tim senior, pemain sepak bola itu harus menunjukkan bakat dan kemampuannya agar bisa menembus tim senior yang diikutinya.
Banyak yang tidak menyangka bahwa pemain yang saat ini kita kenal pernah ditolak atau dinyatakan tidak lulus saat ikut trial di salah satu tim. Siapa saja mereka?
Baca Juga: Tuberkulosis dan Rumah Tidak Layak Huni: Penyebab Stunting pada Anak-anak Indonesia
Dikutip Jurnal Soreang dari channel YouTube CERITA BOLA TOPLIST yang diupload pada 9 Oktober 2023
Pertama ada gelandang tengah asal Uruguay yang merupakan pemain yang pernah menimba imu di akademi La Fabrica milik Real Madrid, Federico Valverde. Gelandang berusia 25 tahun itu mengaku pernah ditolak oleh Arsenal pada 2015.
Dalam pemberitaan dari talkSPORT, pelatih Arsenal yang saat itu masih dijabat oleh Arsene Wenger tidak menemukan bakat dari pemain yang bermain untuk Penarol.
Alhasil, Valverde pindah ke Real Madrid Castilla setahun kemudian. Sempat bermain di Deportivo La Coruna dengan status sebagai pemain pinjaman, Valverde akhirnya debut bersama tim senior Real Madrid pada 2018.
Hingga kini, gelandang yang bisa bermain di posisi kanan ini sudah bermain dengan El Real sebanyak 213 laga dengan 19 gol dan 15 assist.
Tak hanya itu, Valverde juga meraih beberapa gelar bersama Real Madrid, mulai dari gelar La Liga, Copa del Rey, hingga UEFA Champions League.
Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas: Meningkatkan Konsumsi Buah Buahan
Berikutnya ada gelandang tengah box to box asal Kroasia, Ivan Rakitic. Senasib dengan Federico Valverde, Ivan Rakitic juga pernah ditolak oleh The Gunners.
Rakitic yang lahir di Swiss itu pernah menjalani uji coba pada tahun 2004. Saat itu, Ivan Rakitic yang mengikuti uji coba bermain dengan tim.
Rakitic bermain satu tim dengan penyerang yang pernah dijuluki oleh pecinta sepak bola dengan sebutan Lord, yaitu Nicklas Bendtner.
Setelah laga itu, Ivan Rakitic tidak pernah mendapatkan panggilan dari Arsenal. Akhirnya, ia bergabung dengan FC Basel pada 2004.
Namanya mulai dikenal saat bermain untuk Schalke 04 dari 2007 hingga 2011. Setelah membela Sevilla, Rakitic bermain untuk FC Barcelona yang nantinya ia berperan dalam treble winner musim 2014/15 dibawah asuhan Luis Enrique.
Berikutnya ada gelandang tengah asal Pantai Gading yang sangat tidak disukai oleh Pep Guardiola, Yaya Toure.
Baca Juga: Rahasia Kecantikan Kim Kardashian: Rutinitas Perawatan Kulit yang Sederhana dan Efektif
Pemain ini juga ditolak oleh Arsenal pada 2003. Bagi Arsene Wenger, pemain yang saat ini menjadi asisten pelatih tim Standard Liege itu tidak memiliki posisi terbaiknya.
Gagal bergabung dengan Arsenal, saudara kandung dari Kolo Toure itu kembali ke KSK Beveren.
Saat di Olympiacos dan AS Monaco, Yaya Toure semakin menunjukkan kemampuan terbaiknya. Pada 2007, Yaya Toure memutuskan untuk bergabung dengan FC Barcelona.
Di Camp Nou, Yaya Toure berhasil membawa tim yang berjuluk Los Cules itu meraih beberapa gelar, seperti UEFA Champions League, La Liga, hingga FIFA Club World Cup. Setelahnya, Toure bergabung dengan Manchester City pada 2010.
Di tim yang berjuluk The Citizen itu, ia dinobatkan sebagai legenda Manchester City setelah kontribusinya mengantarkan Manchester City mendapat gelar domestik seperti Premier League, FA Cup, hingga Carabao Cup.
Berikutnya ada pemain bengal asal Italia yang sering menjadi korban rasialis suporter, Mario Balotelli.
Penyerang Italia yang pernah bermain untuk Manchester City itu pernah menjalani trial bersama FC Barcelona pada 2006.
Baca Juga: Bacapres Ganjar Pranowo Ziarah ke Pesantren Cijantung 1 Ciamis, Ini Pesan Kiyai
Balotelli yang saat itu berusia 16 tahun itu gagal ke FC Barcelona karena agen dari Balotelli saat itu meminta biaya yang lebih.
Tak sanggup dibayar FC Barcelona, Inter Milan memanfaatkannya pada pertengahan 2006. Pemain yang bermain untuk Adana Demirspor itu merupakan bagian dari treble winner Inter Milan musim 2009/10 asuhan Jose Mourinho.
Setelahnya, pemain yang berjuluk Super Mario itu pindah ke Manchester City. Disana, Balotelli berhasil membawa gelar Premier League ke Etihad Stadium pada musim 2011/12.
Terakhir ada penyerang berusia 24 tahun asal Prancis, Kylian Mbappe. Pemain PSG yang pernah didekati Real Madrid itu punya kemampuan mencetak gol dan kecepatan lari diatas rata-rata pemain lainnya.
Banyak dari pecinta sepak bola yang tidak menyangka bahwa pemain kelas dunia seperti Kylian Mbappe pernah ditolak oleh Chelsea.
Info tersebut memang benar adanya. Menurut The Athletic, Mbappe yang saat itu berusia 12 tahun bermain sebagai penyerang dan membantu Chelsea menang enam gol tanpa balas lawan Charlton Athletic.
Walau sudah tampil apik, tim kepelatihan Chelsea ingin melihatnya kembali dalam beberapa laga.
Baca Juga: Beberapa Pemain MU Kembali Bermain Pasca Cedera, Apakah MU Kembali ke Top Performa?
Akan tetapi, ibu dari Kylian Mbappe mendesak tim kepelatihan Chelsea agar mengontrak anaknya jika ingin serius dengan Mbappe.
Sayangnya, kesepakatan batal terjadi di antara dua belah pihak. Kini, Kylian Mbappe merupakan salah satu striker tajam kelas dunia.
Bahkan, Mbappe sukses membawa negaranya meraih gelar Piala Dunia untuk kedua kalinya.***
