Analisa Singkat Pertemuan AS Roma vs AC Milan dengan skor 1:2, Rossoneri Masih Sempurna di Serie-A

- 5 September 2023, 16:33 WIB
Ilustrasi analisa jalan pertandingan AS Roma vs AC Milan.
Ilustrasi analisa jalan pertandingan AS Roma vs AC Milan. /Instagram @acmilan/

Baca Juga: Harus Tahu! Inilah Dampak Buruk pada Telinga jika Terlalu Lama Mendengarkan Musik Dengan Earphone

Dari Thiaw, AC Milan melaukan link up umpan satu dua atau umpan segitiga Bermuda untuk melepaskan diri dari penjagaan pemain AS Roma di sisi sayap. Strategi ini juga dasar strategi AC Milan untuk serang Serigala Ibukota dengan memanfaatkan Giroud bergerak ke lini tengah sebagai pemantul. Pergerakan ini memancing pemain bertahan Roma agar mengikutinya. Tujuannya agar ada celah di pertahanan Roma.

Skema ini berhasil membuat gol dimenit kesembilan. Loftus-Cheek melakukan umpan satu dua dengan Giroud untuk menyerang pertahanan tim tuan rumah yang mengakibatkan pelanggaran Rui Patricio, kiper AS Roma di kotak pinalti. Giroud tak menyia-nyiakan peluang tersebut menjadi gol.

Tak hanya itu, Milan juga memanfaatkan kecepatan Rafael Leao dan Theo Hernandez untuk mengeksploitasi pertahanan sayap kanan AS Roma. Dengan begitu, mereka berdua masuk ke kotak pinalti AS Roma dan memberikan umpan penyerang tengah.

Baca Juga: Inilah 10 Pantun Singkat Tentang Cinta, Sebagai Tanda Sayang Terhadap Orang yang Spesial di Hidup Kamu

Selain itu, Theo Hernandez juga melakukan maju kedepan dan menjadi orang ketiga untuk melakukan umpan pendek segitga Bermuda yang setelahnya mendapatkan umpan lambung dari pemain Milan. Cara ini diandalkan Milan untuk membongkar pertahanan AS Roma. Serangan ini yang menghasilkan gol kedua Rossoneri oleh Rafael Leao dimenit ke-48. Bedanya, Pioli mengandalkan pergerakan tanpa bola atau rotasi pemain dilapangan.

Gol ini diawali oleh pergerakan Christian Pulisic yang melakukan rotasi posisi dengan Davide Calabria. Pulisic masuk ke kotak pinalti AS Roma untuk memprovokasi bek AS Roma untuk menjaganya. Ini membuka ruang bagi Davide Calabria di posisi sayap kiri AS Roma untuk melakukan umpan silang ke tiang jauh. Umpan silang itu disambut Rafael Leao dengan tendangan semi voli untuk menambah keunggulan AC Milan. Sebelum mencetak gol, tampak Leao menggunakan fisiknya untuk menghalangi Zeki Celik yang menjaganya.

Untuk bertahan, high pressing dengan penjagaan individu atau man marking menjadi andalan Stefano Pioli di AC Milan. Ini terbukti dengan pemain menyerang seperti Leao, Pulisic, dan Giroud yang diberi perintah untuk menjaga tiga bek AS Roma. Begitu juga dengan lini tengah agar aliran bola dari tengah ditutup. Begitu juga ketika AS Roma membangun serangan dari sektor sayap, ada fullback AC Milan yang siap maju kedepan untuk menghalau serangan. Dengan begitu, taktik Mourinho tidak berkembang. Begitu juga dengan pemain bertahannya. Maka tidak heran jika pemain bertahan menjaga hingga pemain tim lawan menjemput bola dari lini bertahan AS Roma.

Baca Juga: Resmi Dilantik PJ Gubernur Jabar, Berikut Fakta Menarik dan Profil Bey Machmudin

Risiko dari cara Pioli adalah lini bertahan harus presisi agar bola tidak melewati mereka. Jika lolos, itu adalah peluang bagi AS Roma untuk menyerang. Mengingat pada pertandingan itu Rossoneri menggunakan dua bek, maka tidak heran jika pemain bertahan AC Milan sering agresif yang berujung pada pelanggaran. Ini menjadi alasan Fikayo Tomori dapat kartu merah di menit ke-61 karena melanggar Andrea Belotti.

Halaman:

Editor: Josa Tambunan

Sumber: Youtube Ruang Taktik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x