Network
JURNAL SOREANG - Banyak tim legendaris di Indonesia yang menghiasi pesepakbolaan Indonesia. Kedua tim asal luar pulau Jawa yang saat itu ditakuti oleh tim asal Jawa adalah Sriwijaya FC dan Persipura Jayapura. Meski kedua tim ini hebat pada masanya, namun untuk urusan sponsor, kedua tim ini sama-sama kesulitan. Meskipun banyak sponsor, namun sponsor tim macam Sriwijaya FC dan Persipura Jayapura kebanyakan bukan perusahaan level nasional seperti Persija, Persib, dan tim asal Jawa lainnya.
Khusus Sriwijaya FC, selain minim dana dari sponsor, wasit dan kekuatan politik jugan menjadi penyebab degradasi tim asal Palembang ini ke Liga 2 pada 2017/18. Kekuatan politik yang dimaksud adalah politik dinasti provinsi Sumatera Selatan. Gubernur Sumatera Selatan saat itu, Alex Noerdin akan habis masa jabatannya. Untuk meneruskan kebijakan dan pengaruhnya, Dodi Reza Alex Noerdin yang saat itu menjabat sebagai Bupati Musi Banyuasin mencalonkan sebagai calon Gubernur Sumatera Selatan periode 2018-2023. Namun sayang, karena kalah Pilkada dengan Herman Deru, ambisi Alex Noerdin untuk mempertahankan kejayaan Sriwijaya FC ini sirna.
Wasit juga berpengaruh pada pertandingan Arema vs Sriwijaya FC di Liga 1 pada 9 Desember 2018. Meski unggul 0:1 di babak pertama, namun akhirnya kalah dengan skor 2:1. Wasit saat itu membuat keputusan aneh dan kontroversi. Meski begitu, hal tersebut tidak bisa mengembalikan Sriwijaya FC untuk berta ding di Liga 1. Hingga saat ini, tim yang berjuluk Laskar Wong Kito berbenah agar bisa bertanding di Liga 1. Apa saja yang dilakukan Sriwijaya FC?
Baca Juga: Ada Fenomena apa di Rebo Wekasan? Teranyata Ini Peristiwa Gaib Menurut Kepercayaan Lokal
Dikutip Jurnal Soreang dari channel YouTube CERITA BOLA INDONESIA yang diupload pada 22 Agustus 2023, Sriwijaya FC akan memulai perjalanannya di Liga 2 mulai 10 September 2023 dengan masuk di grup 1 dari empat grup. Grup 1 dihuni tim asal Sumatera lainnya seperti Persiraja Banda Aceh, PSMS Medan, PSDS Deli Serdang, Sada Sumut FC, Semen Padang, dan PSPS Pekanbaru.
Tim yang pernah meraih Indonesia Super League ini bertekad kembali ke Liga 1 setelah degradasi pada Liga 1 musim 2017/18. Hingga artikel ini dibuat, ada 27 pemain Sriwijaya FC yang sudah dipersiapkan untuk bersaing dengan 28 tim lainnya. Menurut Indrayadi selaku Direktur Teknik Sriwijaya FC, 27 pemain ini merupakan kebutuhan tim yang merupakan syarat maksimal jumlah pemain dalam satu tim.
Pelatih Sriwijaya FC, Muhammad Yusuf Prasetyo mengaku senang dengan para pemainnya yang latihannya bersemangat. Ia mengaku bahwa merasa senabg karena semua pemain Sriwijaya FC komplit dan latihan bersama di Yogyakarta. Menurut Indrayadi, Sriwijaya FC memiliki skuad yang berlimpah di beberapa lini. Di lini tengah, ada 12 pemain, termasuk Hapit Ibrahim dan M Nur Iskandar. Selain lini tengah, lini serang juga banyak pemain dengan sembilan orang, termasuk Risky Dwi Ramadhana dan Rivaldi Bauwo.
Baca Juga: Jangan Lupa Dibaca! Inilah Bacaan Surat al-Kahfi Ayat 1-10: Full Arab, Latin dan Terjemahannya
