Sukses Membangun Akademi Manchester City yang Menghasilkan, Mega Proyek akan Dilanjutkan ke Renovasi Stadion?

- 28 Juli 2023, 15:09 WIB
Etihad Campus/ Twitter @barcaUniversum
Etihad Campus/ Twitter @barcaUniversum /

JURNAL SOREANG - Dalam beberapa musim terakhir, Manchester City menggunakan beberapa pemain akademi mereka untuk memperkuat timnya. Contohnya Phil Foden yang berkontribusi pada treble winner pada musim 2022/23. Ini tidak lepas dari pembangunan akademi Manchester City yang disokong oleh Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan. Selain akademi, mereka berencana untuk merenovasi Etihad Stadium. Bagaimana perjalanan Manchester City sejak dibeli taipan asal Uni Emirat Arab ini?

Dikutip Jurnal Soreang dari channel YouTube Cetakgol IDN yang diupload pada 27 Juni 2023, perjalanan Manchester City untuk menjadi tim seperti sekarang tidaklah mulus. Sejak dibeli pada 2008, Manchester City membeli beberapa pemain bintang seperti Robinho dengan harga £32 juta pada musim 2008. Pada musim pertamanya, penyerang asal Brazil itu mencetak 14 gol dan 15 assist dari 31 pertandingan di muaim pertamanya. Di musim keduanya, penampilannya menurun dengan 10 kali bermain tanpa mencetak apapun. Penurunan performa ini sangat disayangkan oleh banyak pihak. Pada akhirnya Robinho dijual ke AC Milan dengan mahar €21 juta.

Selain Robinho, The Citizen juga membeli penyerang asal Paraguay dari Blackburn Rovers, Roque Santa Cruz. Pemain yang dibeli seharga €21 juta itu diragukan oleh pecinta sepakbola karena memiliki riwayat cedera panjang. Benar saja, ia mengalamai cedera panjang saat membela Manchester City. Dari 24 penampilan, ia hanya mencetak empat gol saja.

Baca Juga: Cocok Buat Liburan, 4 Museum di Bali Ini Tempatnya Strategis

Kegagalan di awal-awal membangun Manchester City ini membuat manajemen tim melakukan perubahan. Roberto Mancini diabgkat sebagai pelarih Manchester City pada Desember 2009 menggantikan Mark Hughes. Selain itu, tim yang bermarkas di Etihad Stadium itu juga mendatangkan beberapa pemain bintang seperti Sergio Aguero, Carlos Tevez, David Silva, Edin Dzeko, dan lainnya. Harapannya agar tim dapat bersaing di papan atas Premier League. Benar saja, Mancini mendaratkan gelar Premier League pada musim 2011/12.

Setelahnya, kesuksesan tersebut tidak pernah terulang kembali. Selain itu, tim juga mengalami beberapa masalah. Seperti performa yang tidak konsisten hingga suasana ruang ganti yang kurang harmonis. Beberapa pemain saat itu ada yang tidak menyukai pelatih asal Italia itu. Bahkan, ia pernah berselisih dengan Txiki Begiristain, Direktur Olahraga Manchester City yang berujung dipecat.

Pasca kegagalan era kepelatihan Manchester City, manajemen tim baru menyadari pentingnya membangun akademi tim. Keinginan manajemen ini disambut positif oleh Sheikh Mansour. Ia membangun City Football Academy di sebelah Tenggara Etihad Stadium dengan luas 80 hektar. Akademi itu mempunyai fasilitas seperti 16 lapangan sepakbola berstandar FIFA, satu lapangan sepakbola yang bernama Etihad Football Academy yang berkapasitas 5 ribu penonton, Woodland Fitness Trail yang berfungsi mengukur daya tahan tubuh pemain akademi, laboratorium untuk menganalisis latihan pemain akademi, hingga asrama yang bisa dikunjungi oleh orangtua pemain akademi.

Baca Juga: 2 Amalan Mudah yang Dianjurkan di Hari Asyura 10 Muharam Penuh Berkah dan Kautamaan

Halaman:

Editor: Josa Tambunan

Sumber: Transfermarkt Youtube Cetak gol Idn


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x