Network
JURNAL SOREANG - Indonesia telah resmi gagal menggelar Piala Dunia U-20 2023 setelah status tuan rumahnya dicabut oleh FIFA.
Diketahui Awal mula isu Piala Dunia U-20 2023 naik ke permukaan dan menjadi viral, setelah beberapa tokoh/kader politik mengumumkan menolak Israel bermain di wilayahnya.
Beberapa tokoh politik yang menolak, sebut saja Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Simak! Berikut Besaran Zakat Fitrah Ramadhan 2023 yang Harus Dibayarkan, Menurut Surat Edaran BAZNAS
Salah satu pengamat politik tanah air, Rocky Gerung ikut buka suara perihal Piala Dunia U-20 2023 dan penolakan terhadap Israel.
Rocky menyebut ini (penolakan Israel) tidak konsisten.
"Kalau mau anti Israel betul-betul anti karena elektabilitas," kata Rocky Gerung.
Baca Juga: 6 Kontestan Menuju Top 5 Indonesian Idol 2023, Senin, 3 April 2023, Berikut Prediksinya
"Hal-hal yang semacam ini kita bilang nggak konsisten," tuturnya.
Rocky Gerung lalu menjelaskan lebih lanjut mengenai bisnis Indonesia lewat negara ketiga.
"Protes aja bisa bongkar bagaimana bisnis Indonesia lewat negara ke-3, apakah Indonesia juga mesti minta izin Israel kalau mau membeli senjata dari Eropa misalnya," papar Rocky.
"Itu yang mestinya dikaji oleh PDIP kalau betul-betul soal ideologi," sambungnya.
Rocky Gerung berkata, isu penolakan Israel di Piala Dunia U-20 2023 ini merupakan soal yang sangat pragmatis.
"Ini betul-betul soal yang sangat pragmatis, soal yang bahkan oportunis. Tiba-tiba ke sok nasionalis padahal hanya untuk dorong elektabilitas," jelasnya
"Netizen menghukum mereka sendiri yang sok-sok pamer keutuhan elektabilitasnya," pungkas Rocky.***
