Pemain kelahiran negara-negara selain dari tim nasional yang mereka mainkan telah mewakili negara-negara di Piala Dunia FIFA sejak dimulai pada tahun 1930. Pada tahun 2020, FIFA melonggarkan aturan untuk mengalihkan kesetiaan tim internasional sebagai pengakuan atas kompleksitas identitas individu yang menyertai dunia yang semakin mengglobal.
Mounir Haddadi, pemain sepak bola Spanyol-Maroko, mendapat manfaat dari aturan baru tersebut, yang memungkinkannya untuk beralih ke tim Maroko setelah memainkan satu pertandingan dengan skuad senior Spanyol.
Baca Juga: Persahabatan Klub : Crystal Palace Diprediksi Unggul 2-0 atas Real Valladolid
Saat pertama kali memilih Spanyol, Haddadi menghadapi kritik keras dari penggemar Maroko yang memanggilnya karena "pengkhianatan". Tapi, ada juga kekhawatiran praktis yang mendorong beberapa pemain sepak bola Maroko memilih negara Eropa mereka, ujar Zenbaa.
"[Bermain di tim Afrika] datang dengan banyak tantangan termasuk kondisi iklim dan ketergantungan pada kekuatan fisik di turnamen Afrika yang tidak terjadi di negara-negara Eropa," katanya.
“Dan menyediakan diri untuk kejuaraan kontinental Afrika, yang melibatkan pertandingan klub yang hilang, seringkali dapat menimbulkan konflik besar antara pemain dan tim Eropa mereka.”
Baca Juga: Persahabatan Klub : Paris Saint-Germain Diprediksi menang 2-0 atas Paris FC