Banyak pihak baru-baru ini memang menyoroti sikap tim Petugas Pengamanan dinilai arogan dalam menangani kerusuhan.
Banyak pihak-pihak terkait bahkan meminta agar Komnas HAM, Kompolnas, sampai DPR ambil sikap terjait tragedi tersebut.
Anehnya Ade Armando berbeda ia lagi-lagi membuat pernyataan yang dinilai berseberangan.
Armando menyampaikan bahwa Polisi hanya berusaha menjalankan tugas, menurutnya, kerusuhan bukan datang dari aparat, melainkan dari panitia, hingga suporter Arema FC itu sendiri.
Dia menilai, apa yang dilakukan oleh aparat yang menembakkan gas air mata sudah sesuai prosedur SOP pengamanan dilapangan.
Menurut Armando, penggunaam gas air mata di stadion meskipun dilarang FIFA, namun Kepolisian RI tidak berada di bawah aturan FIFA.
"Apakah polisi Indonesia berada di bawah FIFA ketika polisi menggunakan gas air mata? Itu adalah tindakan sesuai protap mereka harus mengendalikan perusuh yang mengancam jiwa," tutur Armando lagi.
Kemudian Ade Armando menyampaikan juga bahwa tindakan polisi menembak gas air mata bukan sebuah pelanggaran HAM.