Network
JURNAL SOREANG - Sedikit ratusan orang tewas pada tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang.
Orang tewas tersebut adalah mayoritas penonton dari suporter dari Arema FC atau Aremania.
Saat itu banyak orang tewas pada ajang laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang pada 1 Oktober 2022.
Baca Juga: Nitizen Kembali Dapatkan Bukti Terbaru Kelakuan Rizky Billar Sebelum Nikahi Lesti
Disorot akun TikTok @rgtvchannel.id, menurut pandangan Rocky Gerung atas insiden di Stadion Kanjuruan, Malang.
"Sesuatu yang bisa diprediksi pasti bisa dikontrol", ucap Rocky.
"Tragedi itu bukan sesuatu yang bisa diprediksi dan dikontrol ialah nasib manusia", ucap Rocky lagi.
Baca Juga: Liga Champions : Sports Mole Prediksi Bayern Munich Hancurkan Viktoria Plzen 4-0
Dengan begitu menurut Rocky, peristiwa terjadinya ratusan orang meninggal di Stadion Kanjuruhan.
Bukan peristiwa terjadinya tragedi kemanusiaan yang didengungkan oleh banyak orang terkait kejadian tersebut.
Menurut Rocky bahwa peristiwa tersebut terjadi karena adanya kegagalan antisipasi perencanaan pengendalian masa oleh Petugas.
"Dan yang lebih berbahaya lagi, Petugas pengendali massa saat itu telah mempergunakan alat-alat yang sudah dilarang oleh FIFA yakni penggunaan gas air mata", ucap Rocky.
"Jadi kita inginkan ada seseorang yang tampil kepada publik dan mengatakan bahwa ini tanggung jawab saya, perilaku itu adalah pelajaran etika kedewasaan Pemimpin", ujar Rocky lagi.
Menurut Rocky, kita peduli dengan nasib manusia tetapi kita harus tuntut pertanggung jawaban utamanya adalah para Pemimpin, para Komandan harus dapat menjelaskan.
Dalam tindakan aparat pengamanan dalam menangani kerusuhan tersebut sehingga sudah tidak bisa dikendalikan.
Karena itu harus mempergunakan alat berat seperti gas air mata, hal itu seharusnya dijelaskan.
"Pakailah prinsip bahwa diatas nasib manusia ada hal-hal teknis yang gagal dipertahankan oleh mereka yang merencanakan suatu kegiatan", pungkas Rocky.
Baca Juga: Lirik Lagu La Vie by Sole dan Terjemahannya, OST Drama Korea Little Women yang Dibintangi Kim Go Eun
Sekali lagi, jadi peristiwa tewasnya ratusan orang di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Bukanlah kejadian tragedi kemanusiaan, melainkan hasil dari kegagalan antisipasi perencanaan pengendalian massa oleh pihak Petugas saat itu.***
