Bukan peristiwa terjadinya tragedi kemanusiaan yang didengungkan oleh banyak orang terkait kejadian tersebut.
Menurut Rocky bahwa peristiwa tersebut terjadi karena adanya kegagalan antisipasi perencanaan pengendalian masa oleh Petugas.
"Dan yang lebih berbahaya lagi, Petugas pengendali massa saat itu telah mempergunakan alat-alat yang sudah dilarang oleh FIFA yakni penggunaan gas air mata", ucap Rocky.
"Jadi kita inginkan ada seseorang yang tampil kepada publik dan mengatakan bahwa ini tanggung jawab saya, perilaku itu adalah pelajaran etika kedewasaan Pemimpin", ujar Rocky lagi.
Menurut Rocky, kita peduli dengan nasib manusia tetapi kita harus tuntut pertanggung jawaban utamanya adalah para Pemimpin, para Komandan harus dapat menjelaskan.
Dalam tindakan aparat pengamanan dalam menangani kerusuhan tersebut sehingga sudah tidak bisa dikendalikan.
Karena itu harus mempergunakan alat berat seperti gas air mata, hal itu seharusnya dijelaskan.
"Pakailah prinsip bahwa diatas nasib manusia ada hal-hal teknis yang gagal dipertahankan oleh mereka yang merencanakan suatu kegiatan", pungkas Rocky.