Kronologi Tragedi Kanjuruhan Versi Pedagang Dawet, Bukan Gas Air Mata Pemicunya? Ini Kesaksiannya Secara Rinci

- 3 Oktober 2022, 16:41 WIB
Tragedi Kanjuruhan, kronologi versi pedagang dawet
Tragedi Kanjuruhan, kronologi versi pedagang dawet /Instagram.com/@nu.nl


Baca Juga: Sukses Hancurkan United dalam Derby Manchester, Pep Guardiola Ucapkan Ini untuk Sepak Bola Indonesia

Ibu dawet itu menyaksikan sejumlah polisi sempat dipukuli dan dikeroyok dalam insiden ricuh tersebut. 

"Akhirnya polisi telu (3) itu masuk ke toko, kita selamatkan, ini critanya saya tau, kepalanya benjol-benjol, yang kedua polisi sampai bajunya yang polwan-polwan dicopoti itu diuber (dikejar-kejar) sama suproter (mabuk)," terangnya. 

"Itu polisi yang satu di atas  tribun yang dari Trenggalek, dihajar habis-habisan yang beli kopi sebelumnya di saya," ungkapnya. 

Baca Juga: Sukses Hancurkan United dalam Derby Manchester, Pep Guardiola Ucapkan Ini untuk Sepak Bola Indonesia

Dalam akhir rekaman kesaksian pedagang dawet tersebut mengungkap bahwa dalam tragedi ini tidak bisa mneyalahkan pihak suporter ataupun polisi. 

"Makanya kita gak bisa menyalahkan polisinya gak bisa menyalahkan suporter nya, karena suportenya intinya dia itu gengsinya itu kenapa bisa kalah di kandang sendiri," terangnya. 

Ibu dawet juga sempat menyaksikan sejumlah oknum yang berteriak kasar meluapkan rasa tidak terima atas kekahalan tim yang dijagokan.

Baca Juga: Sukses Hancurkan United dalam Derby Manchester, Pep Guardiola Ucapkan Ini untuk Sepak Bola Indonesia

"Itu mereka teriak misoh-misoh gak karu-karuan wes gelut ae ngene ki gelut ae, ada pak polisi mek guya guyu ae polisine (Itu mereka teriak ngomong kasar, gak karuan: ayok sini berantem aja sini ini berantem saja, ada pak polisi hanya cengar cengir saja polisinya)" ungkpanya.***

Halaman:

Editor: Nasichatul Ma'Ali

Sumber: Instagram


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x