Baca Juga: Sukses Hancurkan United dalam Derby Manchester, Pep Guardiola Ucapkan Ini untuk Sepak Bola Indonesia
"Di pintu 3 sebelah kiri warung saya ada anak kecil terjepit dari situ awalnya ditolong sama polisi pak Arif namanya, orang Batu, terus ditolong dilindungi terus di bawa," imbuhnya.
Ia mengungkap bahwa kerusuhan besar hingga baku hantam terjadi dipicu oleh beberapa suporter yang tengah mabuk.
"Tapi wong suporter sakdurunge wes ngombe kabeh (tapi itu suporternya sebelumnya sudah minum alkohol), yang meninggalpun itu banyak yang berbau alkohol, yang saya tolong mas Na** itu juga pemabuk, nah itulah si pak Arif ini nolong tapi dipukuli kepalanya, kenapa saya tau saya tolong di warung saya," ungkpanya.
Berdasarkan kesaksian ibu pedangang dawet tersebut aksi brutal sempat dilakukan oleh sejumlah oknum yang tengah mabuk yang membuat keadaan Stadion makin kisruh dan rusuh.
Bahkan dawet dagangannya sempat akan diambil untuk dijadikan senjata pukul oleh sejumlah oknum yang menurutnya tengah mabuk.
"Malah saat itu dawet ku itu kate dikepruke yo aku ojo yo iki dawet, terus anak kecil ini diraupi di tokoku. Juber cah ini sembarang wong iku diantemi karena mereka mabuk, dan banyak yang konsumsi obat terlarang," ungkapnya.
(malah saat itu dawet saya mau dibuat mukul, ya saya bilang jangan ini dawet, terus kan anak kecil ini dibasuh mukanya di toko saya. Berantakan ini sembarang orang itu dipukul karena mereka mabuk dan banyak yang konsumsi obat terlarang).