Kemudian, sisanya meninggal dunia saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.
Baca Juga: Tanggal 2 Oktober Hari Batik Nasional, Bagaimana Memperingatinya? Begini Caranya
Hingga Minggu pagi, sedikitnya 180 orang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Malang.
Selain korban meninggal dunia, tercatat sebanyak 13 unit kendaraan mengalami kerusakan, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri.
“Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40.000 penonton, tidak semua anarkis, hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan,” ujar Nico.
Baca Juga: Tanggal 2 Oktober Hari Batik Nasional, Bagaimana Memperingatinya? Begini Caranya
Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain.
Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata, menurutnya, penembakan gas air mata tersebut.
Dilakukan karena para pendukung tim Aremania berjuluk Singo Edan tidak puas dan turun ke lapangan dan melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.
Baca Juga: Tragedi Olahraga Arema Kanjuruhan Malang Disorot Internasional, Begini Komentar Presiden FIFA