"Ini yang kemudian menjadi problem karena tidak pernah disosialisasikan oleh PSSI maupun PT Liga Indonesia Baru tentang bagaimana regulasi itu dilaksanakan," ujar Akmal.
Dengan bertambahnya ratusan korban yang terjadi dalam insiden di Kanjuruhan yang telah dilaporkan berjumlah 182, berarti secara total telah berjumlah 260 orang.
Jumlah tersebut dalam sepanjang sejarah sepakbola tentu saja angka yang sangat-sangat banyak.
Semoga dengan ini segalanya bisa terjadi perbaikan yang lebih serius, entah itu dari pihak Liga, Panpel, Federasi, maupun suporter.
Satu yang pasti; dengan adanya tragedi memilukan di Kanjuruhan semalam, PSSI dan sepakbola Indonesia kembali berada di ambang sanksi FIFA, sebuah konsekuensi yang pantas untuk kelalaian seluruh pihak terkait.
***