Kronologi Lengkap Tragedi Kerusuhan Kanjuruhan Menurut Saksi Mata yang Berada Langsung di Lokasi

- 2 Oktober 2022, 12:47 WIB
Insiden Stadion Kanjuruahn yang memakan ratusan korban jiwa, begini kronologi lengkapnya menurut saksi mata
Insiden Stadion Kanjuruahn yang memakan ratusan korban jiwa, begini kronologi lengkapnya menurut saksi mata /Tangkap Layar Twitter

JURNAL SOREANG - Kabar duka datang dari dunia sepkbola Indonesia setelah laga Arema vs Persebaya digelar di Stadion kanjuruhan Malang Jawa Timur dalam gelaran BRI liga 1 musim ini. 

Insiden Stadion Kanjuruhan usai pertandingan Arema vs Persebaya hingga berita ini diturunkan telah menelan sebanyak 127 jiwa.

Berkaitan dengan berita duka dari tragedi Stadion Kanjuruhan, seorang supporter Arema FC yang mengaku berada di lokasi kejadian mebeberkan kronologi lengkap peristiwa tragis tersebut hingga membuat ratusan nyawa manusia melayang. 

Baca Juga: Terungkap Penyebab Banyak Korban Jiwa Tragedi Kanjuruhan Usai Arema FC vs Persebaya, Begini Kata Kapolda Jatim

Tragedi Stadion Kanjurhan menjadi sorotan publik dari berbagai kalangan bahkan media Inggris turut memberitakn peristiwa tragis tersebut. 

Menuurt akun twitter @rezkyWahyu mengaku menyaksikansecara  langsung kejadian maut di Stadion Malang tersebut hinga memicu ratusan korban jiwa tumbang.

Akun tersebut menjelasakn kronologi kejadian dari mulai pemicu kericuhan supporter hingga kerusuhan sejumlah oknum yang menyebabkan kondisi Stadioan tak terkendali. 

Baca Juga: Tak Hanya Batal Lawan Persija di Liga 1, Persib Terancam Batal di AFC Cup

Akun twitter yang mengaku sebagai supporter Arema FC tersebut menuliskan kronolgi kejadian yang ia tuagnkan dalam 25 thread cuitan twitternya. 

"Assalamualaikum sebelumnya saya turut berduka cita sedalam-dalanya terhadap korban insiden yang terhadi di Stadion, yang kedua alhamdulillah sya diberi kesempatan sampai di rumah...Dan bisa menceritakan kronologi versi sya pribadi disini," tulis akun @rizqieWahyu.

dalam thread selanjutnya ia mulai menjelaskan secara rinci apa yang ia saksikan dari mulai awal pertandingan hingga kericuhan yang menyebabkan tragedi maut. 

Baca Juga: Keren! BLACKPINK Jadi Girlgroup Kpop Tercepat yang Raih 200 Juta Streaming di Spotify

Awal Pertandingan Stadioan Masih Aman dan Tertib

Akun tersebut mulai menjelaskan dari awal pertandingan liga 1 Arema vs Persebaya yang tampak baik-baik saja dan berjalan normal.

"Dari awal saya masuk stadion (kondisi pemain sedang pemanasan) semua berjalan lancar dan tertib hingga kick off pukul 20.00," tulisnya. 

Baca Juga: Keren! BLACKPINK Jadi Girlgroup Kpop Tercepat yang Raih 200 Juta Streaming di Spotify

"Kickof dimulai dna pertandingan berjalan aman, tanp kericuhan sedikitpun ..yang ada hanya supporter Arema saling melontarkan psywar ke arah pemain," lanjutnya. 

Sempat Terjadi Kerusuhan kecil

Sebelum tragedi tragis tersebut menurut supporter Arema itu, kericuhan kecil sempat terjadi saat waktu turun minum, namun masih bisa dikondisikan oleh petugas. 

"Babak pertama selesai dan saat jeda istirahat ada sekitar 2-3 kali kericuhan sedikit di tribun 12-13, yangs egera bisa diamnakan oelh pihak berwenang," tulisnya. 

Baca Juga: Kerusuhan di Kanjuruhan, FIFA Kemungkinan Beri Sanksi Sepakbola Indonesia Dilarang Tampil 5 Tahun

Babak Kedua, hingga Percikan Kericuhan Mulai Tampak

Saksi mata yang merupakan suporter klub sepakbola asal Malang tersebut menjelasakan percikan kericuhan tragedi Kanjuruhan mulai disinyalir setelah  peluit panjang dibunyikan tanda pertandingan telah berakhir.

"Babak ke-2 berlanjut dan Tim persebaya berhasil mencetak golnya yang ke-3 Arema FC semakin tampil menyerang menggempur gawang Persebaya, tapi tidka ada gol yang tercipta," tulisnya. 

"Semakin banyak serangan, semakin gemas juga kita sebagai supporter menontonnya...," lanjutnya. 

Baca Juga: Insiden Arema FC vs Persebaya, Bisakah Pengaruhi Rangking Sepakbola Indonesia di FIFA?

"Hingga peluit akhir dibunyikan Arema tidak bisa menambah golnya, dan harus menerima kekalahan disinilah awal mula tragedi dimulai...Setelah peluit dibunyiklan, para pemain arema tertunduk lesu dan kecewa...

"Pelatih Arema dan manager tim mendekati tribun timur dan menunjukkan gestur minta maaf ke supporter, di sinilah ada satu orang suporter yang dari arah tribun selatan nekat masuk dan mendekati sergio silva dan maringa terlihat sedang memberikan motivasi dan kritik kepada mereka," tulisnya. 

Kericuhan  Mulai Terjadi hingga Membuat Kondisi Satdion Tak Karuan

Saat berakhirnya pertandingan Arema FC vs Persebaya, kekalahan Singo Edan membuat sejumlah oknum mengeluarkan kekecewaan hingga menimbulkan kericuhan.  

Baca Juga: Bukan Gas Air Mata? Kapolda Jatim dan Menko Polhukam Ungkap Hal Inilah yang Sebabkan Kerusuhan di Kanjuruhan

"Kemudian ada lagi beberapa oknum yang ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya kepada pemain, Arema terlihat john alfarizie mencoba memberi peringatan kepada oknum tersebut," tulisnya

"Namun semakin banyak mereka berdatangan, semakin ricuh kondisi stadion karena dari berbagai sisi stadion juga ikut masuk untuk meluapkan kekecewaan ke pemain," lanjutnya menceritakna kronologi.

Baku Hantam Supporter dan Petugas

Kericuhan semakin pelik, yang mebuat petugas berusaha memukul mudur kerusuhan supporter namun berujung aksi baku hantam. 

Baca Juga: Dampak Tragedi Kanjuruhan, Piala Dunia U20 Terancam Batal, Persib Gagal ke AFC?

"Diikuti dengan lempar-lemparan berbagai macam benda ke arah lapangan dan para suporter yang semakin tidak terkendali, akhirnya pemaan digiring masuk kedalam ruang ganti dengan kawalan pihak berwajib," tulisnya. 

"Setelah pemian masuk supporter semakin tidak terkendali dan semakin banyak yang masuk ke lapangan...," lanjutnya

"Pihak aparat juga melakukan berbagai upaya untuk memukul mundur para supporter, yang menurut saya perlakukannya sangat kejam dan sadis, dipentung (dipukul) dengan tongkat panjang, satu supporter dikeroyok aparat dihantam tameng dan banyak tindakan lainya," ungkapnya. 

Baca Juga: Ratusan Korban Kanjuruhan Berjatuhan Efek Gas Air Mata, Benarkah Kandungan Didalamnya Bisa Mematikan?

"Tapi saat aparat memukul mundur supporter  di sisi selatan, supporter dari sisi utara yang menyerang ke arah aparat," lanjutnya. 

"Karena banyaknya supporter yang masuk lapangan dan kondisi tidak kondusif," ungkapnya. 

Semprotan Gas Air Mata yang Berujung  Malapetaka

Mengetahui situasi stadion yang semakin ricuh petugas mengambil tindakan untuk menyemprotkan gas air mata, yang mana menurut keterangan yang ditulsikan saksi mata dalam cuitan twitternya membuat keadan semakin mencekam.. 

"Aparat menembakkan beberapa kali ags air mata ke arah supporter yang ada di dalam lapangan," tulisnya. 

Baca Juga: Terungkap Penyebab Banyak Korban Jiwa Tragedi Kanjuruhan Usai Arema FC vs Persebaya, Begini Kata Kapolda Jatim

"Silih berganti supporter menyerang aparat dari sisi selatan dan utara," jelasnya. 

"Yang kahirnya, selain hujan lempar benda dari sisi tribun, di dalam lapangan juga terjadi aksi tembak" an gas air mata ke arah supporter," lanjutnya. 

"Terhitung puluhan gas air mata sudah ditembakkan ke arah supporter, di setiap sudut lapangan telah di kelilingi gas air mata, ada juga yang langsung ditembakkan ke arah tribun penonton, yaitu di tribun 10," jelasnya. 

"Para supporter yang panik karena gas air mata, semakin ricuh di atas tribun, mereka berlarian mencari pintu keluar, tapi sayang pintu keluar sudah penuh sesak karena supporter panik terkena gas air mata," terangnya. 

Baca Juga: Dampak Tragedi Kanjuruhan, Piala Dunia U20 Terancam Batal, Persib Gagal ke AFC?

"Banyak ibu" wanita orang tua dan anak anak kecil yang trelihat sesak gak berdaya, gak kuat berjubel keluar dari stadion terlihat mereka sesak karena terkena gas air mata, seluruh pintu keluar penuh dan terjadi macet..." terangnya 

Kondisi Tragis di Luar Stadion

Supporter tersebut menjelaskan gas air mata memicu kerusuhan keadaa di luar stdion yang semakin mengecami, saling lempar batu hingga beberapa orang tregeletak akibat sesak dan panik saat berusaha keluar dari stadion.

"Di dalam stadion mereka sesak krn gas air mata yang sudah ditembakkan ke berbagai arah sedangkan untuk keluar stadionpun gak bisa karena macet penuh sesak di pintu keluar," terangnya. 

Baca Juga: Bukan Gas Air Mata? Kapolda Jatim dan Menko Polhukam Ungkap Hal Inilah yang Sebabkan Kerusuhan di Kanjuruhan

"Di luar stadion banyak yang terkapar dan pingsan karena efek trejebak di dalam stadion yang penuh gas air mata," tulisnya. 

"Sekitar pukul 22.30 juga masih banyak insiden pelemparan batu ke arah mobil aparat, dan pengeroyokan supporter terhadap aparat yang dianggap mengurung kita di dalam stadion dengan puluhan gas air mata," ungkapnya. 

"Dan terjadi beberapa tembakan gas air mata kembali di luar stadion lebih tepatnya di sekitar tribun 2 Kanjuruhan," lanjutnya. 

Baca Juga: Terungkap Penyebab Banyak Korban Jiwa Tragedi Kanjuruhan Usai Arema FC vs Persebaya, Begini Kata Kapolda Jatim

"Kondisi di luar stadion Kanjuruhan sudah sangat mnegecam ..banyak supporter yang lemas berhelimangan, teriakan dan tangisna wanita .. suporter yang belumur darah, mobil hancur, kata"makian dan amarah...Batu batako, besi, bambu berterbangan," tulisnya merici tragedi tragis insiden Kanjuruhan yang memakn banyak korban jiwa. 

Hingga berita ini diturunkan, Insiden Stadion Kanjurhan merupakan tragedi yang memakan korban terbesar urutan nomor 2 di dunia,  setelah insiden yang terjadi di Esatdion Nacional Disaster Lima, Peru yang terjadi pada tahun 1964  yang memakan 328 korban jiwa.***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Nasichatul Ma'Ali

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah