Network
JURNAL SOREANG - Sebuah kabar tak sedap kembali mengejutkan dunia sepak bola tanah air pada paruh pertama atau awal-awal kompetisi Liga 1 2022-2023.
Tak sedikit klub yang memecat para pelatihnya, yang terbaru lengsernya pelatih utama datang dari klub asal Kalimantan Borneo FC.
Pelatih asal Bosnia Herzegovina Milomir Seslija yang di musim lalu mengantarkan tim Pesut Etam lolos ke final piala Presiden justru diistirahatkan oleh manajemen Borneo FC.
Lewat postingan resmi mereka Borneo FC secara resmi mengumumkan bahwa kebersamaan dengan pelatih Milomir Seslija telah berakhir.
Laga melawan Serpong City FC pada Jumat 23 September 2022 menjadi pertandingan terakhir yang dipimpin oleh pelatih asal Bosnia tersebut.
"Kami resmi mengistirahatkan pelatih kepala Milomir Seslija untuk kelanjutan kompetisi musim 2022-2023," ungkap tulisan akun instagram Borneo FC.
Sementara itu untuk menggantikan perannya di posisi pelatih kepala manajemen Pesut Etam telah menunjuk asisten pelatih Miftahudin Mukson yang akan didampingi oleh Akhyar Ilyas.
"Sementara ini kepelatihan akan diserahkan ke asisten pelatih Miftahudin Muchson dan Akhyar Ilyas dalam sesi latihan tim jelang lawan Madura United," ungkap Ponaryo Astaman COO Borneo FC.
Kabar tentang pemberhentian pelatih Milomir Seslija dari kursi kepelatihan Borneo FC memang tergolong cukup membingungkan.
Baca Juga: Dapat Cuan Ribuan Dolar per Bulan dengan Mengunggah Foto di Internet
Pasalnya selain membawa Borneo FC menjadi runner up Piala Presiden 2022, pelatih berusia 58 tahun itu juga telah menanamkan karakter bermain dengan filosofi menyerang dan spartan.
Selain itu Milo juga berhasil memaksimalkan potensi pemain asing mereka seperti Matheus Pato hingga kini mampu bersaing di jajaran top skor sementara hingga memasuki pekan ke-10 Liga 1 Indonesia 2022-2023.
Milomir Seslija di Liga telah membawa Borneo FC meraih 20 poin dari 10 laga dengan catatan 6 kali menang 2 imbang dan 2 kali kalah.
Membuat Borneo FC tertahan di posisi kelima klasemen atau hanya terpaut tiga angka dari Madura United sebagai pemimpin sementara.
Sementara itu terkait kabar pemecatan sang pelatih Borneo FC menyatakan bahwa mereka tidak berpisah atau memecat seorang Milo.
Hal itu disampaikan manajemen Pesut Eta melalui akun twitter resmi klub pada hari Minggu 25 September 2022.
Baca Juga: Kasus Penganiayaan Sopir oleh Ketua DPRD Depok Tajudin Tabri Berakhir Damai
Pada pernyataan itu klub masih akan menanggung kewajiban mereka untuk Milo hingga akhir musim.
"Jadi kita masih menanggung semua kewajiban pelatih sampai akhir musim jadi secara status masih Borneo FC namun hanya diistirahatkan sebagai pelatih," ungkap manajemen.
Belum dapat dipastikan apa alasan sebenarnya Borneo FC mengistirahatkan Pelatih yang berhasil membawa dampak positif kepada klub itu.
Namun diduga lengsernya Milo ebagai pelatih utama lantaran hasil buruk yang didapatkan tim yang bermarkas di Stadion Segiri Samarinda itu dalam tiga laga terakhir.
Setelah mengalahkan Persis Solo pada 28 Agustus lalu tercatat Borneo FC harus menyerah 3-2 dari Persikabo dan ditahan imbang oleh Bhayangkara FC dan juga Persita Tangerang.
Sebelum gagal 3 kali menang Borneo sudah meraih 6 kemenangan dan baru kalah satu kali.
Untuk itu mereka masih bertahan di papan atas tepatnya di peringkat kelima dengan raihan 20 poin.
Mereka bahkan hanya terpaut 3 poin dengan Madura United di puncak Klasemen.
Tercatat Sejak Liga 1 2017, Borneo FC telah menggunakan dan memecat 9 pelatih kepala.
Satu diantaranya dua periode melatih, dan satu diantaranya merupakan pelatih yang hanya berumur di pramusim Liga 1.
Baca Juga: 8 Olahraga Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan Menurut Ahli, Nomor Terakhir Anti Capek!
Berikut adalah catatan sepak terjang kepelatihan Borneo FC dari 5 tahun terakhir.
1. Dragan Djukanovic (2017)
2. Iwan Setiawan (2017-2018)
3. Dejan Antonic (2018-2019)
4. Fabio Lopez (2019)
5. Mario Gomez (2019 dan 2021-2022)*
6. Edson Tavares (2020)
7. Risto Vidakovic (2021-2022)
8. Fakhri Husaini (2021-2022)
9. Milomir Seslija (2022-2023).
Dari statistik tersebut jika dari era kepelatihan terlalu banyak diganti walaupun catatan terbilang baik makan mungkin dari pihak manajemen memang sangat tegas dan terbilang tak mau kompromi dengan sedikitpun hasil minor.***
