Network
JURNAL SOREANG - Dulunya dicap salah pilih klub sekarang ia bungkam dengan catatan yang mentereng.
Sebuah kalimat yang bisa menggambarkan sepak terjang dari seorang Ciro Alves di awal-awal musim ini membawa beban di pundak untuk mengangkat Persib menjuarai Liga 1.
Tampaknya tak semulus seperti yang dibayangkan dalam 7 laga Persib dibawah asuhan Robert Alberts dan Budiman Yunus, Ciro Alves sama sekali tak mampu mencatatkan satu gol atau setidaknya satu assist pun untuk Persib.
Baca Juga: Para Sultan Dijamin Ngantri! Inilah Sosok Baru Ririn Dwi Ariyanti, Usai Cerai Dengan Aldi Bragi
Dimana saat itu ia ditertawakan dan dianggap pemain hebat namun terpuruk karena salah pilih klub.
Saking buruknya performa Persib di awal-awal musim kemarin maka benar saja saat dirinya berhasil mencatatkan gol kedua saat melawan Barito kemarin ia tampaknya melakukan selebrasi yang tak biasa.
Selebrasi yang seolah-olah ingin bilang 'mana yang kemarin bilang salah pilih klub' sebuah pertunjukan apik dari seorang Ciro Alves untuk membungkam para suporter tim rival.
Baca Juga: Bukan Soal Posisi Hubungan Intim, Ternyata Inilah 5 Tips Bercinta Agar Istri Cepat Hamil!
Memang di tangan Luis Milla Ciro bagai mendapatkan tombol untuk mengaktifkan mode primenya.
Dimana pada kepelatihan sebelumnya ia bagai kehilangan jati diri, namun bersama Luis Milla ia mampu membuat perbedaan yaitu menorehkan 3 gol dan 1 assist hanya dalam 3 pertandingan saja.
Dan tak hanya seorang Ciro yang tampaknya mendapatkan kepercayaan diri lebih dari Luis Milla effect.
Tapi juga Wonderkid Persib yaitu Beckham Putra Nugraha, pemain yang juga tak mampu berbuat banyak di awal-awal musim ini.
Tak ada torehan apapun yang ia lesatkan sebelumnya, ditambah cedera yang juga ikut menghantuinya bersama Ciro Alves ia tampak menjadi puzzle dari strategi seorang Luis Milla.
Dan apa yang ia lakukan? ia mampu mencatatkan satu gol dan satu assist dari dua pertandingan.
Baca Juga: Kasur yang Terkena Sperma Saat Hubungan Intim Apakah Hukumnya Najis? Begini Penjelasan Ulama
Sebuah catatan apik dari seorang playmaker yang notabene adalah pemain muda.
Dua pemain ini bisa dikatakan bagaimana durian runtuh dari kedatangan Luis Milla.
Lalu yang lebih menakjubkan dua pemain ini sama-sama terpilih menjadi player of the week dalam dua laga terakhir secara beruntun.
Baca Juga: Simak! Ramalan Shio Ayam, Anjing, Babi Hari Ini, Mungkin Akan Sibuk di Tempat Kerja
Bahkan seorang Beckham putra dua kali mendapatkan predikat best young player pada pekan ke-9 dan ke-10.
Lantas apa yang membuat dua pemain ini tiba-tiba nyetel dengan pola yang disusun oleh seorang Luis Milla?
Singkatnya kita melihat ada sebuah strategi sistematik yang Luis Milla rancang yaitu bagaimana bola jangan buru-buru diarahkan langsung pada seorang David da Silva.
Luis Milla memang menginginkan transisi cepat dari kaki ke kaki, namun bukan berarti transisi itu cepat diarahkan langsung ke seorang target man David da Silva.
Maka saat Luis Milla menangani Persib ada gol yang lebih banyak serta distribusi gol yang lebih merata.
Kita lihat saja sebelum Luis Milla datang Persib mencatatkan 10 gol dari 7 pertandingan.
Dan 6 diantaranya dicetak oleh David Da Silva seorang diri atau 60 persen gol dicetak oleh hanya satu orang pemain.
Sedangkan saat Luis Milla datang gol lebih merata 9 gol yang dihasilkan diantaranya 3 gol dicetak oleh David da Silva 3 gol dilesakkan oleh Ciro Alves dan satu gol dilesakkan oleh Beckham Putra, Nick Kuipers dan Henhen Herdiana.
Atau secara persentase 33,3 persen oleh Ciro, 33,3 persen oleh David da Silva dan 11,1 persen masing-masing oleh Beckham, Kuipers dan Henhen.
Sebuah catatan yang menunjukkan jika tim ini tak hanya mengandalkan satu pemain saja seperti sebelumnya.
Alasannya tentu saja pemain tengah yang lebih berani melakukan eksploitasi adu skill dengan pemain tengah lawan yang cenderung memancing pemain bertahan lawan untuk keluar.
Bahkan lengah menjaga seorang Ciro Alves dan David da Silva belum lagi ada instruksi khusus untuk seorang Rachmat Irianto yang kerap kali melakukan overlap yang begitu mematikan.
Dan selalu muncul dari blind side yang kerap kali pergerakan itu sama sekali tak diperhitungkan oleh lawan.
Terlalu bergantung pada David da Silva memang adalah masalah serius bagi Persib sebelumnya.
Kehadiran Luis Milla dibantu, Manuel Perez Cascalana tampaknya mampu merubah Persib yang sebelumnya diremehkan.
Dan sukses menjadi satu-satunya tim yang mampu mencatatkan 3 kali kemenangan beruntun di tiga laga terakhir Liga 1.
Dan inilah Ciro Alves pemain yang kemarin diremehkan dianggap salah pilih klub yang akhirnya mampu menunjukkan jika memang tim ini punya kekuatan jika ditangani oleh pelatih yang tepat.***
