Bahkan seorang Beckham putra dua kali mendapatkan predikat best young player pada pekan ke-9 dan ke-10.
Lantas apa yang membuat dua pemain ini tiba-tiba nyetel dengan pola yang disusun oleh seorang Luis Milla?
Singkatnya kita melihat ada sebuah strategi sistematik yang Luis Milla rancang yaitu bagaimana bola jangan buru-buru diarahkan langsung pada seorang David da Silva.
Luis Milla memang menginginkan transisi cepat dari kaki ke kaki, namun bukan berarti transisi itu cepat diarahkan langsung ke seorang target man David da Silva.
Maka saat Luis Milla menangani Persib ada gol yang lebih banyak serta distribusi gol yang lebih merata.
Kita lihat saja sebelum Luis Milla datang Persib mencatatkan 10 gol dari 7 pertandingan.
Dan 6 diantaranya dicetak oleh David Da Silva seorang diri atau 60 persen gol dicetak oleh hanya satu orang pemain.
Sedangkan saat Luis Milla datang gol lebih merata 9 gol yang dihasilkan diantaranya 3 gol dicetak oleh David da Silva 3 gol dilesakkan oleh Ciro Alves dan satu gol dilesakkan oleh Beckham Putra, Nick Kuipers dan Henhen Herdiana.