JURNAL SOREANG - 30 Juni 2002 menjadi hari di mana semua mata tertuju pada laga final Piala Dunia antara Timnas Brazil melawan Jerman yang berlangsung di Yokohama, Jepang.
Pecinta bola mana yang saat itu enggan menyaksikan bentrok pemain-pemain seperti Ronaldo Nazrio, Rivaldo, Ronaldinho melawan Michael Ballack, Oliver Kahn dan Miroslav Klose di final Piala Dunia.
Namun, pada hari yang sama dengan jarak ribuan kilometer dari negara Jepang, berlangsung pula pertandingan final yang sangat kontras dengan final Piala Dunia.
Pertandingan tersebut adalah yang terburuk, buruk dalam arti sebenarnya, karena duel tersebut mempertemukan antara negara yang menghuni dua peringkat terbawah ranking FIFA kala itu.
Duel itu mempertemukan Timnas Bhutan melawan Montserrat yang diselenggarakan di Stadion Changlimithang Thimpu, Buthan.
Pertandingan tersebut tentu saja jauh dari ingar bingar perang bintang antara Brasil dan Jerman yang kala itu terjadi pada hari yang sama.
Meski disebut partai final untuk menentukan siapa tim yang benar-benar paling buruk, namun sejatinya laga ini terjadi atas dasar hiburan semata