Sedangkan mitos yang ketiga adalah, kutukan menyentuh trofi Liga Champions sebelum pertandingan.
Untuk mitos yang pertama, telah berhasil dipecahkan oleh raksasa La Liga Real Madrid. Tidak hanya berhasil mempertahankan gelar, mereka bahkan menjuarai Liga Champions sebanyak tiga kali berturut-turut.
Baca Juga: Mantap! Pemkab Bandung Terjunkan 212 Personel Gabungan Pengamanan Mudik Lebaran 2022
Rekor ini bahkan diprediksi akan sangat sulit dipecahkan oleh tim lain, selain mitos juara bertahan Liga Champions yang gagal mempertahankan gelar di musim berikutnya.
Ada juga mitos lain yang kerap terjadi, yaitu pelatih non-eropa yang gagal meraih gelar juara bersama dengan kesebelasan yang mereka latih sejak Liga Champions Eropa berganti format.
Kebanyakan gelar Liga Champions Eropa kerap mendarat di tangan pelatih pelatih asal Eropa.
Baca Juga: Di Piala Dunia Messi dan Cristiano Ronaldo Kalah Tajam Oleh Striker Jerman, Ini Buktinya
Untuk mitos ini sebenarnya, nyaris bisa dipecahkan oleh dua pelatih asal Argentina, yaitu Hector Cuper dan Diego Simeone.
Uniknya, dua pelatih ini memiliki nasib yang sama. Mereka sama-sama gagal dalam partai final Liga Champions Eropa sebanyak dua kali berturut-turut.
Heater Cooper bersama dengan Valencia, gagal dalam partai final menghadapi Real Madrid pada musim 1999 2000, serta ketika bersua dengan Bayern Muenchen pada musim 2000-2001.