JURNAL SOREANG- Sebagai salah satu kompetisi antar kesebelasan yang paling digemari di dunia, Liga Champions seakan tidak pernah kehabisan cerita.
Bertemunya 32 tim terbaik Eropa, membuat tidak ada satupun laga yang mampu dengan mudah ditebak hasil akhirnya
Bahkan tak jarang, kesebelasan yang sudah punya nama besar maupun tradisi yang bagus dalam ajang Liga Champions, harus tumbang saat berhadapan dengan kesebelasan non unggulan, ataupun Kuda hitam.
Liga Champions sendiri, bukan melulu soal menang ataupun kalah mitos angkernya trofi juara juga, seakan menambah deras nafsu peserta untuk bisa ikut mengangkatnya.
Format anyar Liga Champions Eropa digulirkan, pada edisi 1993-1994 terdapat beberapa buah mitos, atau kutukan yang kerap terjadi dalam Liga Champions Eropa.
Mitos yang pertama adalah, tidak ada kesebelasan yang mampu menjadi juara Liga Champions Eropa dalam dua musim berturut-turut.
Baca Juga: Fantastis! Segini Ternyata Gaji Erling Haaland Jika Gabung Manchester City, Cristiano Ronaldo Lewat?
Mitos yang kedua adalah, belum adanya pelatih non-eropa yang berhasil mengantarkan timnya meraih gelar juara Liga Champions.