JURNAL SOREANG - Pelatih Belanda Louis Van Gaal yang berusia 70 tahun itu merahasiakan berita tersebut dari para pemainnya selama kualifikasi Piala Dunia.
Bek tengah Belanda, Virgil van Dijk mengomentari pelatihnya yang ternyata mengidap penyakit mematikan.
Van Dijk telah berbicara tentang keinginan untuk menjadikan Qatar 2022 sebagai turnamen yang “tidak akan pernah dilupakan” oleh Van Gaal.
Mulanya Van Dijk mengaku terkejut ketika mendengar kabar pelatihnya sendiri sedang berjuang melawan kanker prostat.
"Saya terkejut dan saya mengirim pesan kepadanya setelah wawancara (di mana dia mengungkapkan penyakitnya)," katanya.
"Saya mengatakan kepadanya bahwa dia mungkin bukan tipe pria yang membutuhkan banyak simpati – begitulah dia," ujar Van Dijk.
“Tetapi saya juga mengatakan kepadanya bahwa kami pasti akan berada di sana untuknya sebagai sebuah grup kapan pun dia membutuhkannya dan semoga kami juga bisa membuatnya, baginya, Piala Dunia yang tidak akan pernah terlupakan.” ungkapnya.
Selain van Dijk, beberapa pemain yang pernah dilatihnya seperti Marcus Rashford juga ikut berkomentar.
Rashford mentweet bahwa dia akan "selamanya berhutang budi" kepada orang yang memberinya debut di Man United.
Diketahui Van Gaal berada dalam periode ketiganya sebagai pelatih Belanda. Terakhir kali ia membawa negaranya finis di peringkat ketiga di Piala Dunia 2014 Brasil.
Baca Juga: Mantan Pelatih Barcelona, Ronald Koeman Resmi Gantikan Louis van Gaal Usai Piala Dunia 2022
"Saya melakukan pekerjaan itu karena saya menyukainya. Saya suka bekerja dengan tim ini. Ini adalah hadiah untuk saya di usia yang sudah lanjut begitulah yang saya lihat," kata van Gaal.
Mantan pelatih Manchester United dan Bayern Munich itu juga menjelaskan mengapa dia merahasiakan perawatan dan penyakit kankernya saat para pemainnya berjuang untuk lolos ke Qatar 2022.
“Saya harus pergi pada malam hari untuk pergi ke rumah sakit tanpa diketahui oleh para pemain,” katanya.
“Mereka mengira saya sehat, tapi ternyata tidak. Anda tidak mati karena kanker prostat, setidaknya tidak dalam 90 persen kasus," ungkapnya.***