Beruntungnya lagi, dari babak 16 besar hingga semifinal, mereka mendapat lawan yang di atas kertas ada di bawah mereka: Kroasia di 16 besar, Polandia di perempatfinal, dan Wales di semifinal.
Portugal hanya baru mendapat tantangan sesungguhnya di laga final menghadapi Timnas Perancis yang akhirnya berhasil mereka kalahkan lewat gol tunggal Eder di babak ekstra.
Dari komposisi skuadnya pun, Portugal yang kala itu sudah dilatih Fernando Santos sebenarnya tak semewah sekarng.
Tandem beken Ronaldo saat itu cuma Luis Nani dan Ricardo Quaresma. Selebihnya, Portugal hanya mengandalkan talenta yang belum teralalu dikenal dan biasa-biasa seperti Danny, Selivestre Varela, dan Eder yang meskipun menjadi pahlawan di partai final.
Memang saat itu, ada pula cukup banyak pemain-pemain muda yang sayangnya sebagian gagal setelah bergabung dengan klub besar pasca EURO 2016.
Baca Juga: Ini Doa yang Dibaca di Hari ke-3 Ramadhan dalam Bahasa Arab, Latin dan Terjemahan
Joao Mario di Inter Milan dan Andre Gomes di Barcelona adalah contoh paling konkrit yang mana saat ini sudah tak terdengar lagi kabar kebintangan mereka.
Hanya Bernardo Silva, Ruben Neves dan Renato Sanches, jebolan wonderkid EURO 2016 yang masih bertahan di skuad utama Timnas Portugak hingga saat ini.
Menghadapi Piala Dunia 2022, skuad Fernando Santos kini telah semakin "dewasa".