Network
JURNAL SOREANG - Rivalitas Valentino Rossi dan Marc Marquez, memang tidak bisa dipisahkan.
Legenda hidup MotoGP, Valentino Rossi, adalah salah satu pembalap paling sukses dalam sejarah dunia balap roda dua.
Rossi punya banyak rival dalam kariernya dan salah satu yang paling diingat adalah Marc Marquez.
Baca Juga: MUTIARA HIKMAH: Persiapan Optimal Sebelum Datang Ramadhan, Agar Ibadah Sebulan Maksimal
Rivalitas Rossi dan Marquez dimulai dari insiden jelang lap terakhir MotoGP Argentina 2015 yang menjadikan Marquez sebagai korban.
Di MotoGP Argentina, Marquez memang tampil sangat dominan sejak awal lomba. Start sebagai pole position, ia berstatus pemimpin lomba.
Rossi sendiri kala itu hanya start urutan delapan. Namun ia bisa bangkit dan puncaknya balapan tersisa tiga lap lagi, Rossi sudah menempel Marquez.
Baca Juga: Sudah 64 Tahun Gagal Lolos Piala Dunia, Bisakah Wales Berkesempatan Masuk Piala Dunia Tahun Ini?
Hanya saja di Tikungan 5 lap 22, Marquez menabrak ban belakang Rossi. Pembalap asal Spanyol itu pun terjatuh dan gagal finis.
Sebaliknya, Rossi akhirnya finis pertama atau kemenangan keduanya saat itu. Podium pertama yang membuatnya bisa bersaing jadi juara dunia sampai putaran terakhir.
Marquez akhirnya tidak mendapatkan poin di Sirkuit Termas de Rio Hondo. Kejadian itulah yang memulai rivalitas Rossi dan Marquez.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat: Ziarah Kubur Dengan Mendoakan Orang Yang Telah Meninggal, Ini Doa Ziarah Kubur
Sementara itu, pada akhir musim 2015, Rossi gagal menjadi juara dunia meski tampil luar biasa. Gelar juara justru jatuh ke tangan rekan setim Rossi, Jorge Lorenzo.
Rossi menuduh Marquez membantu Lorenzo untuk menjadi juara dunia karena sama-sama berasal dari Spanyol. Tuduhan itu berkaca pada insiden di MotoGP Malaysia 2015.
Rossi sendiri punya firasat, sejak insiden di Argentina, Marquez mulai berubah. Sang junior seperti selalu agresif ketika berduel dengannya.
Faktanya selepas Termas de Rio Hondo, Rossi-Marquez memang kembali mengalami insiden di Sirkuit Assen, Belanda dan puncaknya di Sirkuit Sepang.
"Menurut saya, dia sangat marah sejak di Argentina karena dia berpikir saya sengaja melakukannya," kata Rossi tahun 2015 lalu.
"Tentu saja dia juga sangat marah dengan balapan di Assen (Belanda)," tambah The Doctor.
Baca Juga: Salut! Bukan Dipaksa, Reza Arap Kembalikan Uang Rp1 M Afiliator Doni Salmanan Atas Inisiatif Sendiri
Dalam setiap keterangannya tahun 2015 lalu, Marquez selalu berkilah tidak menyimpan dendam terhadap Rossi, utamanya soal kejadian di Termas de Rio Hondo.
"Hubungan kami sekarang baik-baik saja, kami dua pembalap yang mampu membedakan kehidupan di dalam maupun di luar sirkuit," Marquez menerangkan.
Namun faktanya di trek, Rossi-Marquez berulang kali terlibat insiden di MotoGP 2015. Yang puncaknya adalah kejadian yang sukses menyedot perhatian dunia di Sepang.
Dalam balapan di Sirkuit Sepang itu, Rossi dan Marquez terlibat insiden yang membuat The Baby Alien jatuh.
Rossi dianggap sengaja menendang Marquez hingga terjatuh sehingga menerima hukuman, yaitu memulai balapan pamungkas musim tersebut, MotoGP Valencia 2015, dari posisi paling belakang.
Meski memulai balapan dari posisi paling belakang, The Doctor finis keempat. Sayang, Rossi harus rela melihat Lorenzo menjadi juara.***
