Kilas Balik Legenda Persib: Ajat Sudrajat, Sang Pangeran yang Sempat Jadi Musuh Bobotoh

- 29 November 2021, 13:11 WIB
Ajat Sudrajat, mantan penyerang klub Persib Bandung/instagram - @aber_2775
Ajat Sudrajat, mantan penyerang klub Persib Bandung/instagram - @aber_2775 /

JURNAL SOREANG – Ajat Sudrajat adalah satu dari banyak nama pesepakbola legendaris yang identik dengan kejayaan Persib Bandung.
 
Ajat menjadi simbol kebangkitan Persib Bandung akhir era 1980-an berkat dua raihan trofi juara Piala Perserikatan 1985/1986 dan 1989/1990.
 
Bahkan saking digdayanya, Persib pun membuktikan diri hingga ke pentas internasional dengan meraih gelar pada turnamen Pesta Sukan Brunei Darussalam 1986.

Baca Juga: Kilas Balik Legenda Persib: Yudi Guntara, Pemilik Gelar Sarjana dan Juara Liga
 
Kejayaan Ajat masa itu membuatnya dijuluki Sang Pangeran. Permainannya yang dinamis serta insting golnya yang tajam merupakan ciri khas striker kelahiran 5 Juli 1962 ini.
 
Namun, kariernya bersama Persib Bandung harus menemui antiklimaks ketika ia tiba-tiba memilih hengkang pada tahun 1990, beberapa saat setelah mengantar Maung Bandung juara.
 
Bobotoh yang telanjur menyanjung dan memuja Sang Pangeran ini pun mendadak berang dan keputusan Ajat untuk pindah pun menjadi polemik.

Baca Juga: Fantastis! Daftar Besaran Gaji TKI Selandia Baru di 39 Bidang Kerja Berbeda, Rata-rata Diatas 40 Juta Perbulan
 
Diakui kepada kanal YouTube Jurnal Opah, keputusannya tersebut didasari sikap manajemen Persib yang tak memenuhi janjinya memberi hadiah mobil ke seluruh pemain usai membawa Maung Bandung meraih trofi juara Perserikatan 1989/1990.
 
Ajat menegaskan, selama membela Persib ia tak pernah melakukan permintaan berlebihan kepada pengurus meski berstatus pemain bintang.
 
Kalau pun ia terpaksa menghadap Ketua Umum Persib, Ateng Wahyudi yang juga Walikota Bandung itu, semata untuk mewakili aspirasi teman-temannya.

Baca Juga: Cantiknya! 6 Fakta Menarik Jennifer Gates, Putri Miliarder Bill Gates, Calon Dokter yang Jatuh Cinta pada Kuda

"Selama di Persib, kendaraan saya hanya sepeda motor, seperti kebanyakan pemain lainnya" ucap Ajat.
 
Setelah membuat keputusan meninggalkan Persib, ia sempat memikirkan rencana gantung sepatu meski usianya baru 28 tahun dan ingin fokus dengan pekerjaannya sebagai karyawan PLN Bandung, sebab setelah itu Ajat betul-betul ingin melupakan sepakbola.
 
Namun setahun kemudian, datang tawaran dari manajemen Bandung Raya, klub Galatama yang bermarkas di Bandung yang akhirnya ia sepakati.

Baca Juga: Wow! Daftar Rincian Besaran Gaji TKI Australia di 39 Bidang Kerja Berbeda, Rata-rata Diatas 50 Juta Perbulan
 
Karena Bandung Raya dan Persib Bandung saat itu kompetisinya berbeda, Ajat belum terlalu merasakan tekanan bobotoh yang kecewa dirinya hengkang.
 
Ajat baru merasakan tekanan dan atmosfer berbeda setelah kompetisi Galatama dan Perserikatan menjadi Liga Indonesia pada musim 1994/1995, karena dengan begitu otomatis Persib dan Bandung Raya terlibat dalam laga derbi di Stadion Silwangi.
 
Teriakan, cemoohan, dan hujatan dari bobotoh memang pernah kencang mengarah pada dirinya. Tetapi bagaimana pun, Ajat tetaplah seorang legendaris yang pernah berjasa bagi kesuksesan Persib pada eranya.
 
***

Editor: Sam

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah