JURNAL SOREANG – Paralympic Tokyo 2020 akan segera berakhir pada Minggu 5 September 2021 besok.
Sebelum gelaran Paralympic Tokyo 2020 berakhir, Khalimatus Sa’diyah yang bertanding di cabang olahraga para badminton berhasil mempersembahkan emas pertama bagi Indonesia.
Khalimatus Sa’diyah yang bermain di nomor ganda putri SL3 – SU5 berpasangan dengan Leani Ratri Oktila, berhasil mengalahkan lawannya di final.
Keduanya mampu membungkam perlawanan dari pasangan wakil negeri tirai bambu, Cheng Hefang/Ma Huihui dengan dua gim langsung, 21 – 18 dan 21 – 12.
Dengan capaian tersebut, keduanya mampu memutus puasa medali emas Indonesia di ajang olahraga disabilitas terbesar di dunia ini.
Berikut profil lengkap dari Khalimatus Sa’diyah seperti dilansir Jurnal Soreang dari akun @npcindonesia.
Khalimastus Sa’diyah lahir 17 September 1999, di Mojokerto Jawa Timur. Perempuan yang biasa dipanggil Alim ini tumbuh dan dibesarkan di Pondok Pesantren Sabilul Muttaqin.
Baca Juga: Indonesia Tambah Medali dari Para Badminton di Paralympic Tokyo 2020
Alim sudah mulai berlatih badminton sejak kelas lima sekolah dasar (SD) di salah satu klub yang bernama Bendo Sport Mojosari.