Network
JURNAL SOREANG - Banyak kejadian menarik yang tercipta di Olimpiade Tokyo 2020 dan sayang untuk kita lewatkan begitu saja.
Ketika para atlet yang bahagia ketika menerima medali di atas podium, ada yang merasa bangga, yakni orang-orang di balik Proyek Medali Tokyo.
Pasalnya, untuk pertama kalinya medali-medali di ajang olimpiade dibuat dari limbah hasil daur ulang peralatan elektronik lama seperti smartphone dan laptop.
Baca Juga: Wow! Jepang Meraih 27 Emas, 14 Perak, dan 17 Perunggu di Klasemen Akhir Olimpiade Tokyo 2020
Seperti dikutip Jurnal Soreang dari Website Kata Data beberapa waktu lalu.
Juru bicara Olimpiade Tokyo 2020 Hitomi Kamizawa mengatakan bahwa kampanye ini meminta masyarakat menyumbangkan perangkat elektronik tua mereka untuk proyek tersebut.
“Kami berterima kasih atas kerja sama semua orang,” ujar Hitomi Kamizawa.
Rupanya barang-barang elektronik yang sudah tidak terpakai ini ternyata didapatkan dari sumbangan seluruh rakyat Jepang.
Baca Juga: Terbaik Kedua di Asia Tenggara, Begini Klasemen Akhir Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020
Pengumpulan limbah itu dimulai sejak 1 April 2017 hingga 31 Maret 2019.
Limbah elektronik yang dikumpulkan ini terdiri dari 6,21 juta ponsel bekas, kamera digital, perangkat game genggam, serta laptop.
Emas, Perak, dan Perunggu yang didapatkan diolah menjadi medali
Nah, dari pengolahan puluhan ribu ton limbah elektronik ini, komite penyelenggara berhasil mengumpulkan sebanyak 32 kg emas, 3.500 kg perak, dan 2.200 kg perunggu.
Baca Juga: Simak! Klasemen Akhir Olimpiade Tokyo 2020, Amerika Serikat Berhasil Juara Setelah Menyalip China
Emas, perak, dan perunggu yang didapatkan dari limbah elektronik ini kemudian diolah dan didaur ulang menjadi medali Olimpiade Tokyo 2020.
Hasilnya, 5.000 medali emas, perak, dan perunggu bisa dibuat dari limbah elektronik yang sudah didapatkan.***
