JURNAL SOREANG - Lifter muda asal Kabupaten Bandung Windy Cantika Aisah menorehkan sejarah dengan meraih medali pertama untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 di kelas 49kg, cabor angkat besi, Sabtu 24 Juli 2021.
Prestasi gadis berusia 19 tahun yang akrab disapa Cantika itu juga terbilang luar biasa mengingat ia baru pertama kali tampil di ajang multievent terbesar dunia itu.
Cantika meraih medali perunggu setelah mencatat total angkatan 194 kilogram dari 84 kilogram angkatan snatch dan 110 kilogram angkatan Clean & Jerk (C&J).
Terkait prestasi tersebut, Bupati Bandung Dadang Supriatna mengaku merasa bangga atas prestasi mendapat piala pertama di Olimpiade Tokyo 2020.
"Saya ucapkan selamat kepada Windy Cantika Aisah atlet asal Desa Malasari, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung atas raihan nya menjadi atlet Indonesia pertama yang berhasil meraih medali di Olimpiade Tokyo 2020 hari ini," ungkap Bupati Bandung dalam keterangannya dikutip dari akun instagram pribadinya @kabg.dadangsupriatna yang diunggah pada Sabtu 24 Juli 2021.
Kang DS panggilan akrabnya Dadang Supriatna menuturkan, terkait prestasi yang diraih Windy Cantika Aisah, Kabupaten Bandung bangga.
"Kabupaten Bandung harus bangga. Selamat ya @windycantika11," tulisnya.
Diberitakan, Lifter muda asal Kabupaten Bandung Windy Cantika Aisah menorehkan sejarah dengan meraih medali pertama untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 di kelas 49kg, cabor angkat besi, Sabtu 24 Juli 2021.
Prestasi gadis berusia 19 tahun yang akrab disapa Cantika itu juga terbilang luar biasa mengingat ia baru pertama kali tampil di ajang multievent terbesar dunia itu.
Cantika meraih medali perunggu setelah mencatat total angkatan 194 kilogram dari 84 kilogram angkatan snatch dan 110 kilogram angkatan Clean & Jerk (C&J).
Cantika sebenarnya berpeluang meraih medali perak, namun ia gagal menyaingi lifter India Chanu Saikom Mirabai yang mengumpulkan total angkatan 202 kilogram (snatch 87 kilogram dan C&J 115 kilogram).
Cantika sendiri sebenarnya sempat hanya berada di urutan 4 pada angkatan snacth, karena gagal di percobaan pertama 84 kilogram.
Meskipun berhasil mengangkat beban yang sama di percobaan kedua, namun Cantika gagal menyelesaikan percobaan ketiga 87 kilogram.
Hasil itu membuat Cantika tertinggal dengan selisih tipis 3 kilogram dari Chanu, yang membukukan angkatan terbaik snatch 87 kilogram.***