Network
JURNAL SOREANG – Pengamat sepak bola nasional, Tommy Welly (Bung Towel) mengungkap fakta unik mengenai trofi Liga Champions. Menurut Bung Towel, ada sebuah kutukan tersendiri bagi pelatih-pelatih non Eropa di kompetisi Liga Champions ini.
Seperti diketahui, pelatih berkebangsaan Spanyol (Pep Guardiola) bersama Manchester City akan berhadapan dengan pelatih berkebangsaan Jerman, (Thomas Tuchel) bersama Chelsea di partai puncak Liga Champions 2020-21. Menurut Bung Towel, sampai saat ini ada kutukan tersendiri bagi pelatih non-Eropa, jika berbicara terkait trofi berjuluk Si Kuping Besar ini.
“Sampai hari ini, sejauh ini kalau kita bicara konteksnya Liga Champions, belum satu pun pelatih non Eropa yang bisa mengangkat trofi Si Kuping Besar. Belum ada satu pun sejak era Liga Champions, yang dimulai sejak musim 1992/1993,” kata Bung Towel, seperti dikutip Jurnal Soreang dari kanal Youtube Gocek Bung Towel.
Baca Juga: CEO Tim Mobile Legends Bigetron Ungkap Skandal Asusila yang Melibatkan BTR Branz
Bung Towel kemudian mengimbangi dengan data dan bukti, trofi Liga Champions memang bukan jodohnya pelatih non-Eropa hingga saat ini. Bukti pertama, yaitu pelatih berkebangsaan Argentina, Hector Cuper.
“Dia (Hector Cuper) dua kali ke final bersama Valencia, gagal. Diego Simeone, Argentina juga. Dua kali ke final (2014, 2016) bersama Atletico Madrid juga gagal. Terakhir, Mauricio Pochettino di 2019 bersama Tottenham Hotspur,” ujarnya.
Padahal menurut Bung Towel, trofi Liga Champions merupakan piala yang paling diinginkan oleh pesepak bola mana pun. Semua pemain bola atau pun pelatih pasti memimpikan untuk mengangkat trofi ‘Si Kuping Besar’ ini.
“Ini (trofi Liga Champions) punya value (nilai) yang luar biasa. Kalo berbicara elemen, yang berharganya yaitu perak. Dengan tinggi 73,5 cm dan berat 7,5 kg,” ucap Bung Towel.
