Network
JURNAL SOREANG – Pemain Tottenham Hotspur, Son Heung-min tak kuat menahan air matanya dan menangis ketika timnya kalah dari Manchester City, di Final Piala Liga Inggris. Laga yang dihelat di Stadion Wembley, Senin 26 April 2021 dini hari WIB ini berhasil dimenangkan oleh Manchester City dari gol tunggal Aymeric Laporte.
Dengan kemenangan tersebut, Manchester City sukses mempertahankan trofi Piala Liga Inggris atau Carabao Cup untuk yang ke-4 kalinya. Diketahui, skuad asuhan Pep Guardiola ini menjuarai Piala Liga Inggris di empat musim beruntun.
Dilansir Jurnal Soreang dari Sport Bible, pemain depan Tottenham yaitu Son Heung-min tertangkap kamera menangis di lapangan, usai timnya takluk dari Manchester City di final Piala Liga Inggris. Pemain yang biasanya selalu bahagia dan tersenyum, tak kuasa menahan air matanya setelah wasit meniup peluit panjang babak kedua.
Baca Juga: Didapuk Gantikan Mourinho, Debut Pelatih Termuda Ini Berbuah Kemenangan bagi Tottenham Hotspur
Tangisan dan emosi yang timbul dari Son Heung-min itu sangat wajar, mengingat final Piala Liga Inggris yang dihelat di Stadion Wembley ini, dihadiri secara langsung oleh sekitar 8 ribu fans. Gelandang Manchester City, Kevin de Bruyne kemudian menghampirinya dan berusaha menghibur Son Heung-min.
Untuk diketahui, Son Heung-min juga hampir menangis kala Tottenham kalah dengan skor 1-3 dari Manchester United, pada 11 April 2021 lalu di ajang Liga Inggris. Pada laga tersebut, Spurs membuang keunggulan satu golnya, dan gagal meraih poin dalam perlombaan mengamankan posisi empat besar (zona Liga Champions).
Pelatih yang kini menggantikan sementara Jose Mourinho, Ryan Mason berkata bahwa anak asuhnya termasuk Son Heung-min telah memberikan 100 persen usahanya di laga Final Piala Liga tersebut. Menurut Ryan, Manchester City memang layak menang dan menjadi juara Carabao Cup 2021.
Baca Juga: Bukan Karena Liga Super Eropa, Inilah Alasan Sebenarnya Jose Mourinho Dipecat dari Tottenham Hotspur
“Para pemain sudah percaya diri dan mereka telah mengeluarkan seluruh kemampuannya. Laga (final Piala Liga) tersebut sangat sulit. Di babak pertama kita bertahan dengan baik, namun kita tahu Manchester City selalu memegang penguasaan bola,” kata Ryan Mason, dikutip dari laman resmi klub.
