Network
JURNAL SOREANG – Valentino Simanjuntak atau Bung Valen kini sedang menjadi pembicaraan oleh netizen Indonesia. Karena gerah dengan celotehan hiperbola dari Bung Valen, netizen kemudian menggaungkan Gerakan Mute Massal di sosial media Twitter.
Gerakan Mute Massal ini mengajak seluruh pecinta bola tanah air untuk mematikan volume (mute) dari televisi masing-masing, saat Bung Valen sedang memandu sebuah pertandingan bola. Menurut netizen, penikmat sepak bola juga membutuhkan edukasi, bukan mendengar teriakan yang hanya menimbulkan polusi.
Salah satu presenter di Indonesia, Gilang Dirga pada tahun lalu pernah berkata, sosok Bung Valen memiliki karakter yang kuat. Pernyataan tersebut ia sampaikan di kanal Youtube Adiez Gilang, dalam acara ‘How To Become’ yang tayang pada November 2020 lalu.
“Karena lu (Bung Valen) tuh emang nggak tergantikan. Ada beberapa sportcaster (komentator) yang berusaha untuk menjadi seperti lu, tapi tetap tidak bisa menggantikan seorang Valen,” kata Gilang Dirga, seperti dikutip Jurnal Soreang dari kanal Youtube Adiez Gilang.
Gilang menuturkan, Bung Valen memiliki sebuah ramuan khusus atau ciri khas. Ciri khas tersebut, tak lain dan tak bukan adalah komentar-komentar ‘nyeleneh’ dari Bung Valen, saat memandu jalannya pertandingan.
Baca Juga: Netizen Sebut Bung Valen Komentator Hiperbola, Panji Suryono: Heran Gua, Urusan Gaya Jadi Serame Ini
Baca Juga: 10 Istilah Hiperbola yang Selalu Dipakai Komentator Valentino Simanjuntak, Beserta Arti dan Maknanya
Dalam video tersebut, Bung Valen juga mengungkapkan beberapa tips dan trik supaya bisa berbicara dengan lancar, khususnya dalam hal menjadi komentator sepakbola (memandu jalannya pertandingan).
“Gue pelajari teknik-teknik public speaking, dan gue kombinasikan dengan ilmu marketing. Di dalam voice kan ada tujuh elemen suara, salah satunya speed (kecepatan),” kata Bung Valen.
