Usai Menang 10 Kali Beruntun, Max Verstappen Resmi Jadi Juara Dunia Formula One 2023! Cek Rahasia Suksesnya

11 Oktober 2023, 17:45 WIB
Max Verstappen sukses juara Dunia Formula One 2023 /twitter

JURNAL SOREANG - Pemabalap asal Belanda, Max Verstappen memastikan juara dunia yang ketiga kalinya di balapan sprint Formula One GP Qatar yang diadakan pada Minggu, 8 Oktober 2023 dini hari waktu Indonesia Barat. Pembalap yang menggunakan nomor 1 itu memastikan diri sebagai juara dunia usai pesaing terdekatnya dan rekan setim, Sergio Perez yang mengalami insiden dengan Nico Hulkenberg dan Esteban Ocon di balapan sprint.

Insiden itu membuat pembalap asal Meksiko itu gagal finish balapan sprint. Gagalnya Perez menyelesaikan balapan sprint sudah cukup memastikan pembalap akademi Red Bull asal Belanda itu meraih gelar ketiga kalinya secara beruntun sejak musim 2021.

Sejatinya, Max Verstappen hanya butuh tiga poin atau finish peringkat keenam balapan sprint agar juara dunia. Nyatanya, Verstappen finish di posisi kedua di belakang Oscar Piastri, pembalap rookie asal Australia.

Baca Juga: Ini Kelebihan Ivar Jenner, Gelandang Tengah Naturalisasi yang Absen Lawan Brunei Kualifikasi Piala Dunia 2026

Sementara Sergio Perez yang membutuhkan kemenangan di sprint race di GP Qatar jika ingin menunda rekan setimnya juara dunia. Sayangnya, penampilannya di Qatar yang kacau sejak kualifikasi sprint shootout atau kualifikasi balapan sprint ditambah dengan insiden saat balapan sprint atau sprint race yang berujung gagal finish.

Raihan tiga gelar juara dunia dari Max Verstappen menyamai raihan gelar juara dunia Formula One yang dimiliki oleh mendiang Ayrton Senna, mendiang Niki Lauda, hingga mendiang Jack Brabham. Apalagi Max Verstappen memastikan juara dunia di hari Sabtu, 7 Oktober 2023 waktu setempat. Sesuatu hal yang jarang terjadi di Formula One.

Selain Max Verstappen, calon bapak mertua atau ayah dari pacaranya, Kelly Piquet, Nelson Piquet Sr, juga pernah mengamankan juara dunia Formula One pada hari Sabtu sebanyak dua kali dari tiga gelar yang dimilikinya. Apa saja rahasia Max Verstappen bisa mengunci gelar ketiganya kali ini?

Dikutip Jurnal Soreang dari channel YouTube F1 Speed Indonesia yang diupload pada 8 Oktober 2023, trofi juara dunia musim ini serasa sudah terjamin dengan performa mobil RB19 yang superior dan dominan di musim ini. Itu ditambah dengan skill balap anak dari Jos Verstappen yang 'zero mistake', membuat Max Verstappen sangat sulit disaingi oleh tim dan pembalap pesaing. Sepuluh kemenangan balapan secara beruntun yang di musim ini adalah bukti nyata betapa kuatnya kombinasi mereka.

Baca Juga: Daftar 7 Artis yang Maju Jadi Caleg DPRD Dapil Jabar pada Pemilu 2024, Ada Penyanyi Dangdut hingga Pesinetron

Bahkan, perpaduan keduanya musim 2023 dinobatkan sebagai pembalap dan tim dengan musim tersukses sepanjang sejarah Formula One. Sekadar informasi, sepuluh kemenangan secara beruntun yang diraih oleh Max Verstappen dimuali dari balapan di GP Miami hingga GP Italia. Bahkan, 16 balapan musim ini semuanya dimenangkan oleh pembalap Red Bull dari 17 balapan yang berjalan. Hanya di GP Singapura tim dari Austria itu gagal meraih kemenangan.

Sebagai pecinta Formula One, kita tidak bisa berkata-kata untuk menggambarkan bagusnya Max Verstappen dan superiornya Red Bull musim ini. Sejak debut di Formula One
musim 2015 pada usia 17 tahun, Max Verstappen sudah menunjukkan talenta luar biasa jika melihat dari skill manuver serta keberaniannya dalam berkompetisi melawan pembalap yang lebih berpengalaman dan senior darinya. Kemenangan perdana di GP Spanyol musim 2016 bersama Red Bull adalah kesempatan untuk menunjukkan jati diri serta kemampuannya dan bukan membalap di Formula One sebagai pembalap debutan yang performanya biasa-biasa saja. Bahkan, juara di GP Spanyol musim 2016 itu juga adalah kali pertama Max Verstappen membalap untuk Red Bull.

Sempat mengalami kesulitan mengatur sifatnya yang tempramen dan agresifnya saat balapan karena warisan sifat ayahnya, titik balik kariernya di Formula One terjadi pada musim 2019. Pembalap yang berjuluk Super Max itu belajar kalau menjadi pembalap tercepat bukan hanya agresif dalam balapan dan ngotot yang cenderung keras kepala. Team Principal Red Bull saat ini, Christian Horner adalah tokoh yang berperan besar dalam menjinakkan watak dari Max Verstappen. Horner membimbing Verstappen agar tahu tempat/waktu harus ngotot dan tenang saat membalap. Bimbingan Horner mengahsilkan karakter Max Verstappen yang kita kenal saat ini dan membawa ke kejayaannya dengan tiga gelar juara dunia.

Baca Juga: Heboh Foto Ketua KPK Firli Bahuri Bertemu Eks Mentan SYL, Kapolrestabes Semarang Ungkap Hal Ini

Hal yang paling mencengangkan adalah usianya yang masih 26 tahun dan punya pengalaman di Formula One selama delapan tahun. Jika melihat dari usianya, bisa jadi masa kejayaannya masih panjang dan bisa membawanya lebih banyak dapat gelar juara dunia Formula One. Pada umumnya, rata-rata masa kejayaan pembalap Formula One paling cepat ada di usia 28 tahun ke atas atau sekitar 30 tahun atau lebih sedikit. Hal ini ditambah dengan mental Max Verstappen yang tidak cepat puas, peefeksionis, dan selalu ingin menang.

Mental itulah yang dimiliki Verstappen agar bertahan sebagai pembalap kelas dunia di Formula One selama bertahun-tahun. Menurut kami, jika Max Verstappen bertahan lama di Formula One, Max Verstappen bisa mendapatkan gelar juara dunia Formula One lebih banyak dari legenda Formula One asal Jerman, Michael Schumacher dan pembalap Mercedes, Lewis Hamilton yang sama-sama meraih gelar sebanyak tujuh kali.

Meski Max Verstappen pernah dalam wawancara dengan beberapa media menyebut ia akan pensiun dini jika Formula One tidak seperti yang dulu, tetapi ia akan berjanji untuk ikut event balap lainnya, seperti balapan ketahanan atau kompetisi lainnya. Bisa menang atau juara dunia di kompetisi balap lain selain Formula One bisa menobatkannya sebagai pembalap sempurna dan terbaik di dunia motorsport. Hal ini pernah dialami oleh pembalap asal Inggris yang pernah menjadi juara dunia Formula One dan MotoGP, mendiang John Surtess. Hingga kini, ia adalah pembalap Formula One satu-satunya yang juara dunia di kompetisi balapan lain.

Apa pun yang terjadi di Formula One, Max Verstappen sudah memberikan patokan baru kepada Formula One perihal pembalap yang punya talenta spesial di sirkuit. Pembalap asal Belanda itu meneruskan DNA pembalap yang generasional macam Juan Manuel Fangio, Ayrton Senna, hingga Michael Schumacher.

Meski Verstappen dominan dan bikin kita bosan melihatnya menang terus, kita patut beruntung dengan hadirnya Max Verstappen sebagai pembalap dengan talentanya yang hanya ada satu dari sepuluh hingga dua puluh pembalap dalam kurun waktu satu hingga dua dekade. Prestasi Max Verstappen yang meraih juara dunia untuk ketiga kalinya itu menutupi pencapaian tim McLaren yang menempatkan pembalap rookie asal Australia, yaitu Oscar Piastri yang juara balapan sprint atau sprint race di GP Qatar. ***

Editor: Nasichatul Ma'Ali

Tags

Terkini

Terpopuler