Kesaksian Suporter, Ternyata Ini Penyebab Kericuhan di Kanjuruhan yang Sebenarnya

3 Oktober 2022, 19:13 WIB
Terbesar kedua dunia setelah tragei Peru 1964 : Kanjuruhan /Instagram

JURNAL SOREANG - Kesaksian suporter, ternyata ini penyebab utama kericuhan di Kanjuruhan yang sebenarnya.

Siapa sangka, kericuhan sepak bola yang terjadi di Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022 menelan ratusan nyawa manusia dan ratusan korban luka.

Kericuhan terjadi setelah pertandingan usai antara tuan rumah Arema FC VS Persebaya.

Suporter tuan rumah merasa kecewa dengan kekalahan Arema FC yang kesekiankalinya di kandang sendiri.

Baca Juga: Waswas Setelah Tragedi Kanjuruhan Malang, Ibu Ini Bakar Syal Arema Milik Anaknya: 'Wes Ngga Usah Bal-balan'

Lantas di akhir pertandingan terdapat beberapa suporter yang masuk ke lapangan.

Menurut kesaksian suporter, beberapa suporter yang masuk kelapangan tidak bermaksud melakukan kericuhan, akan tetapi bermaksud menyemangati dan berdialog dengan para pemain Arema FC.

Namun banyak suporter yang ikut memasuki lapangan.

Akhirnya pihak keamanan pun panik dan memukul mundur suporter agar keluar dari lapangan.

Sangat disayangkan, pihak keamanan (TNI dan kepolisian) mengusir suporter dengan kekerasan.

Akibat kekerasan yang dilakukan pihak keamanan kepada para suporter, membuat situasi semakin memanas.

Baca Juga: Pesan Pelatih Persib Bandung Luis Milla untuk Suporter Terkait Tragedi Kanjuruhan Malang, Mau Tahu?

Terbukti dari beberapa rekaman video yang memperlihatkan kekerasan yang dilakukan pihak keamanan kepada para suporter.

Mengerikannya lagi, pihak kepolisian menembakkan gas air mata di lapangan.

Jahatnya lagi, pihak keamanan menembakkan gas air mata ke tribun suporter yang berisi ribuan suporter.

Padahal para suporter di tribun tidak membuat kericuhan di lapangan.

Akhirnya suporter di tribun pun panik dan berdesakan keluar untuk menyelamatkan diri.

Namun naas, para suporter berdesakan di pintu keluar dan saling berinjakkan.

Otomatis para suporter kehabisan oksigen ditambah tebalnya asap akibat gas air mata yang ditembakkan pihak kepolisian.

Sehingga gas air mata yang ditembakkan kepolisian ke tribun disebut-sebut menjadi penyebab utama hilangnya ratusan nyawa di Kanjuruhan.***

Editor: Ari Irpan

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler