JURNAL SOREANG - Insiden kerusuhan suporter sepak bola telah menewaskan sedikitnya 127 orang termasuk anak-anak dan petugas polisi setelah para penggemar menyerbu lapangan di Stadion Kanjuruhan.
Fans Arema FC menyerbu tanah mereka ketika tim kalah 3-2 di kandang dari rival derby pahit mereka Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Indonesia.
Polisi anti huru-hara menembakan gas air mata dan memukul para pendukung dengan tongkat untuk membubarkan kerumunan yang mulai kacau dan telah menjadi kerusuhan suporter.
Dalam berbagai video pendek yang dibagikan di berbagai media sosial, terlihat penonton yang tidak terkendali memanjat pagar saat mereka mencoba melarikan diri dari asap.
Sementara potongan video lain lain yang menunjukkan lorong-lorong rumah sakit terdekat yang dipenuhi suporter yang diperkirakan tewas dalam insiden tersebut.
Berbagai laporan warganet menyebut rumah sakit terdekat berjuang untuk mengatasi masuknya penggemar yang babak belur, menyebabkan jumlah korban tewas yang banyak.
Baca Juga: Liga 1: Persib VS Persija Tetap Digelar? Penukaran Tiket Tetap Dibuka
Dikutip dari laman PSSI, Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia, Mochamad Iriawan atau Iwan Bule menyampaikan duka cita mendalam atas insiden di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu 1 September 2022.
"PSSI menyesalkan tindakan suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan. Kami berduka cita dan meminta maaf kepada keluarga korban serta semua pihak atas insiden tersebut. Untuk itu PSSI langsung membentuk tim investigasi dan segera berangkat ke Malang," kata Iriawan.
Iriawan menambahkan bahwa PSSI mendukung pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus ini. Apalagi kejadian ini sangat mencoreng wajah sepak bola Indonesia.
"Untuk sementara kompetisi Liga 1 200/2023 kami hentikan selama satu pekan. Selain itu tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini," tukasnya.
Sementara di media sosial Twitter, nama Iwan Bule menjadi trending dengan Tweet mencapai lebih dari 3200.
Rata-rata cuitan yang dituliskan oleh warganet meminta Ketua PSSI, Iwan Bule untuk mundur dari jabatannya.
Baca Juga: Terkait Insiden pada Laga Arema vs Persebaya Surabaya di Kanjuhuhan Malang, Begini Respon PSSI
"Dukacita mendalam atas tragedi sepanjang sejarah persepakbolaan Indonesia. Kenapa harus nembakin gas air mata ke arah tribun? Ada anak kecil & perempuan juga disitu. Iwan bule dan kapolda jatim harus mundur" cuit @P***t.
"Sebagai bentuk pertangungjawaban atas tragedi meninggalnya 127 orang di stadion kanjuruhan malang Jatim ,Ketua PSSI iwan bule harus mundur dan Kapolda Jatim di copot," cuit @U***b.
"127 orang korban jiwa meninggal akibat kerusuhan di Kanjuruhan langsung menempati posisi ke 2 kejadian paling brutal dalam sepakbola,sudah saatnya liga Indonesia ini dihentikan untuk selama lamanya pak Iwan bule ," tulis @V***g.
"Tindakan represif aparat hingga mengakibatkan jatuhnya korban ratusan nyawa hilang di stadion Kanjuruhan Malang, Iwan Bule & Kapolda Jatim harus bertanggung jawab," cuit @I***4.