JURNAL SOREANG - Drama masa depan Kylian Mbappe akhirnya terjawab sudah.
Usai publik di buat bertanya apakah akan tetap bertahan di PSG atau pindah ke Real Madrid, Kylian Mbappe mengumumkan keputusannya pada 25 Mei 2022.
Jelang laga PSG vs Metz, Kylian Mbappe mengumumnkan dirinya tetap bertahan di klub ibu kota.
Baca Juga: Simak! Ramalan Shio Tikus, Kerbau, Harimau Hari ini, Sadari Pentingnya Hidup yang Seimbang
Juara Piala Dunia 2018 tersebut diketahui memperpanjang kontrak bersama PSG hingga 2025 mendatang.
Namun, rincian seputar perpanjangan kontraknya telah memicu kontroversi saat La Liga tampaknya akan segera dimulai.
Dikutip dari laman resmi La Liga, Liga Spanyol menyoroti penerapan Financial Fair Play di PSG yang meragukan karena melihat besarnya anggaran pengeluaran yang mereka gelontorkan per musim.
La Liga menuliskan bagaimana mungkin PSG yang mengaku rugi bisa membeli pemain dengan harga fantastis.
Dalam surat terbuka itu La Liga menyebut bagaimana PSG yang musim lalu melaporkan kerugian lebih dari 220 juta euro, setelah musim sebelumnya juga rugi 700 juta euro, dan harus mengeluarkan 650 juta euro untuk pemain musim ini bisa mengontrak Kylian Mbappe dengan harga fantastis.
Sementata 'klub lain' yang mampu menyewa pemain tanpa melihat tagihan upah mereka dikompromikan, dibiarkan tanpa bisa mengontraknya.
Baca Juga: PSG Sodorkan Perpanjangan Kontrak, Apa Keputusan Kylian Mbappe?
Dikutip dari laman Twitter Sport Bible, Kylian Mbapee disebut bakal menerima nilai sangat besar untuk perpanjangan kontrak bersama PSG.
Kylian Mbappe disebut bakal menerima 300 juta euro bonus penandatangan dan gaji 100 juta euro per tahun.
Selain itu Mbappe juga punya kewenangan untuk memutuskan siapa yang jadi pelatih, punya suara pada direktur olah raga dan dapat memberi persetujuan dalam penjualan.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Siap Undang Miyabi ke Podcast, Bahas Penolakan Gala Dinner?
Hal tersebut dinilai La Liga akan memberi dampak negatif pada integritas olahraga.
"Mengenai kemungkinan pengumuman Kylian Mbappe untuk tetap di PSG, La Liga ingin menyatakan bahwa jenis perjanjian ini menyerang stabilitas ekonomi sepak bola Eropa, membahayakan ratusan ribu pekerjaan dan integritas olahraga, tidak hanya di kompetisi Eropa, tetapi juga di liga domestik," tulis La Liga.***