JURNAL SOREANG - Ronaldo dan Messi akan memainkan Piala Dunia terakhirnya di Qatar tahun ini.
Namun hal itu bisa saja salah mengingat banyak pemain yang masih bisa tampil moncer di usia 40-an seperti Ibrahimovic baik di Piala Dunia maupun di level klub.
Oleh karena itu ketika Messi dan Ronaldo masing-masing berusia 38 dan 41 tahun di Piala Dunia 2026, bukan berarti mereka tidak bisa memperkuat negaranya saat itu.
Dia hanya perlu melihat Zlatan Ibrahimovic sebagai contoh, Penyerang AC Milan itu hampir membantu Swedia memesan tiketnya ke Qatar 2022.
Padahal usianya sudah 40 tahun sebelum negara itu kalah dari Polandia di final playoff beberapa pekan yang lalu.
Tapi Ibrahimovic jugalah yang memberikan jawaban paling realistik para bintang ketika ditanya tentang masa depannya.
Hal ini bisa dibayangkan juga bisa berlaku untuk Messi dan Ronaldo yang secara usia masih bisa bermain di Piala Dunia 2026.
“Saya tidak ingin menyesal menghentikan sepak bola dan kemudian mengatakan bahwa saya bisa terus bermain sepak bola," ungkap pria Swedia tersebut.
"karena kemudian saya akan menyesalinya selama sisa hidup saya (jika pensiun), melihat bahwa saya bisa melanjutkannya,” tambah Ibrahimovic kepada UEFA.com.
Ibra bersikeras untuk tetap bermain selama kondisinya masih bugar walaupun usianya sudah memasuki 40 tahun
“Saya ingin bermain selama saya bisa. Kenyataannya adalah saya akan bermain sampai saya melihat seseorang yang lebih baik dari saya, jadi saya tetap bermain.” ungkapnya.
Tetapi karena usia mereka saat ini sudah masuk usia yang akan menurun performanya.
Lalu, untuk empat tahun lagi mungkin diperlukan tenaga ekstra dan kebugaran prima untuk Messi dan Ronaldo berada di Piala Dunia 2026.
Pikiran itu sendiri membedakan Piala Dunia mendatang dari yang lain, karena belum ada yang tahu termasuk mereka sendiri akan kelanjutannya nanti.
Bukan karena itu akan menjadi babak baru dalam kisah mereka yang saling terkait antara Messi dan Ronaldo.
Karena selain persaingan individu di tingkat klub, tim mereka berdua tersingkir di hari yang sama di Piala Dunia 2018.
Tetapi karena ini bisa menjadi yang terakhir kalinya kita melihat dua ikon bersaing di panggung yang sama untuk trofi yang tidak pernah dimenangkan keduanya.
Fakta bahwa ada peluang bahwa seseorang dapat mengambil mimpi itu dari yang lain dalam pertandingan knockout yang potensial membuat Piala Dunia 2022 jauh lebih menyenangkan.
Tapi daripada menyebut Piala Dunia 2022 sebagai peluang terakhir mereka, mungkin lebih baik menganggap ini sebagai harapan atau semacamnya.
dengan cara yang sama seperti negara-negara memperingati pemerintahan raja.
Bagi keduanya, itu akan menjadi penampilan Piala Dunia kelima mereka dalam karier yang penuh dengan kenangan dan momen-momen mengharukan.
Namun, elemen yang mungkin paling menggembirakan tentang apa yang akan datang adalah sesuatu yang belum kita lihat dari duo ini.
Tetapi ditampilkan sepenuhnya selama Piala Dunia pertama mereka di tahun 2006.
Enam belas tahun yang lalu di Jerman, ketika dua fenomena itu memulai debutnya di panggung olahraga terbesar.
Sebuah teladan dari ketinggian yang akan mereka capai (dan bisa dibilang melampaui) telah berakhir
Meskipun Italia menang dalam thriller, Zinedine Zidane meninggalkan citra abadi turnamen ketika ia melangkah melewati trofi menyusul kartu merahnya yang terkenal.
Itu adalah contoh bagus lainnya dari upaya luar biasa yang akan dilakukan superstar ketika mereka tahu itu sulit dilakukan.
Atau dalam kasus Zidane, akan menjadi kesempatan terakhir mereka pada sepotong kejayaan lainnya di Piala Dunia 2026.
Pikiran itu saja sudah cukup bagi setiap penggemar sepak bola untuk merenungkan keputusasaan dan dorongan yang akan ditunjukkan Ronaldo dan Messi di Qatar.
Pertarungan untuk mendapatkan bola 50-50, scrum saat melakukan tendangan sudut, helaan nafas sebelum tendangan bebas atau lari dari sepertiga terakhir mereka ke area penalti lawan.
Bayangkan saja 30 menit terakhir dari pertandingan knockout potensial (atau final) di mana Argentina atau Portugal imbang atau tertinggal.
Baca Juga: Fans Liverpool Nyanyikan Lagu You'll Never Walk Alone, Cristiano Ronaldo: Terima Kasih Anfield
Dan bagaimana hal itu saja akan mendorong Messi dan Ronaldo untuk mengerahkan semua kekuatan mereka agar tim mereka meraih kemenangan.
Dan kemudian bayangkan waktu penghentian, dan detik-detik yang berdetak dan detak jantung yang berdebar sebelum peluit akhir.
Renungkan momen itu dan nikmati momen itu, karena sudah dekat, apa yang akan terjadi selanjutnya adalah kemenangan atau patah hati.
Sangat mungkin untuk terakhir kalinya di panggung Piala Dunia bagi Messi dan Ronaldo.
Keduanya bisa kalah, tetapi hanya satu yang bisa menang dan meskipun kita masih menunggu beberapa bulan lagi untuk mencari tahu mana yang akan terjadi.
Pemikiran itu cukup logis, mengingat memang salah satu diantara mereka atau bahkan keduanya harus mengubur impiannya gagal merengkuh trofi Piala Dunia.***