Kilas Balik Legenda Asing Persib: Selebrasi Jaipong milik Redouane Barkaoui

30 November 2021, 14:13 WIB
Mantan pemain Persib, Redouane Barkaoui saat masih berseragam Persib, yang identik dengan selebrasi jaipong/instagram - @barkaouiredouane /

JURNAL SOREANG - Kilas Balik legenda Persib berlanjut. Didatangkan dari klub Malaysia, Malaka Telkom, legenda Persib selanjutnya yakni Redouane Barkaoui, ia berhasil memberi konstribusi positif bagi Persib Bandung kala itu.

Sama dua musim membela Persib, 2006 sampai 2008, Barkaoui menyarangkan 15 gol yang membuatnya dicintai para Bobotoh.

Namun selain performanya yang apik, selebrasi tari jaipong yang dilakukan Barkaoui setelah mencetak gok, selalu jadi yang ditunggu-tunggu.

Baca Juga: Memilukan! Kini Selir Srirasmi Suwadee harus Menelan Pil Pahit, Tidak Seperti Selir Sineenat Wongvajirapakdi

Penyerang asal Maroko ini memilih jaipong sebagai selebrasi golnya karena ia cinta dengan tarian ini.

"Saya sangat suka dengan tari jaipong. Setelah dari Persib pun saya selalu melakukan tari jaipong seusai mencetak gol. Saya lakukan ketika bermain di Malaysia, di Maroko, di manapun," ujar Barkaoui dalam podcast di kanal Youtube bersama Republik Bobotoh TV.

Bersama Barkoui, Persib sempat melambung di musim 2007/2008 dengan berhasil menduduki peringkat 1 di ujung putaran pertama, atau juara paruh musim.

Baca Juga: Tinjau Lokasi Banjir Bandang di Garut, Kapolda Minta Jajarannya Sigap Tangani Bencana

Sayangnya, inkonsistensi Maung Bandung di putaran ke dua membuat mereka gagal mempertahankan posisi satu sampai akhir musim.

Beberapa masalah internal di ruang ganti saat itu membuat seorang Barkaoui pun kecewa.
"Saya mencoba komplain waktu itu kepada manajemen, tapi tidak ada yang mendengar saya," kata mantan pemain bernomor 10 tersebut.

Hal itu merujuk pada keputusan sang pelatih saat itu, Arcan Iurie, yang banyak mengubah komposisi skuad yang telah ada, salah satunya melepas Nyeck Nyobe di putaran ke dua yang merupakan palang pintu andalan di lini belakang Persib.

Baca Juga: Intensitas Hujan Tinggi Akibatkan 3 Desa di Garut Diterjang Banjir Bandang, Ini yang Dilakukan Kapolda Jabar

"Saya kecewa kepada pelatih dan pengurus klub karena dengan pemain yang ada saat awal putaran pertama, saya pikir kami bisa memenangkan liga," lanjutnya.

Bahkan, saat Barkaoui harus meninggalkan Bandung pada tahun 2008, ia mengaku tidak bisa membendung air matanya karena telah merasa Persib jadi bagian darinya.

"Iya saya menangis saat itu. Ayi Beutik (mantan panglima Viking Bobotoh) datang ke apartemen saya dengan banyak Bobotoh lain. Saya sudah cinta sama Persib, saya merasa sangat dicintai di sana. Itu yang membuat saya sedih," kenang Barkaoui.

Baca Juga: Reuni 212 Pada Situasi Pandemi Covid-19, Polri Khawatir Munculnya Kluster Baru

Disinggung soal siapa rekan terbaik di Persib saat itu, Barkaoui menyebut nama Salim Alaydrus sebagai karib terdekatnya, terlebih Salim memiliki darah timur tengah sebagaimana Barkaoui.

Sementara saat ditanya momen terbaik selama bermain di Persib, ia memilih momen saat kemenangan 3-0 melawan Persija di Bandung.
"Luar biasa rasanya bisa mengalahkan Persija 3-0 di Bandung, di hadapan Bobotoh," ujarnya.

Meski sudah lama meninggalkan Persib, Barkaoui pun mengaku masih mengikuti perkembangan mantan timnya tersebut lewat internet.

Setelah gantung sepatu, Barkaoui melanjutkan studi kepelatihan dan saat ini tengah melatih klub lokal di Maroko, Radja Casablanca.

***

Editor: Sam

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler