Jilbab Tak Halangi Ikeu Rosita, Mahasiswi Uninus, Berkarier dari Atlet Futsal, Sepak Bola, dan Kini Rugbi

4 November 2021, 14:02 WIB
Ikeu Rosita, Mahasiswi Uninus, Berkarier dari Atlet Futsal, Sepak Bola, dan Kini Rugbi /Uninus/

JURNAL SOREANG- Ikeu Rosita merupakan salah satu atlet yang memperkuat tim Jawa Barat meraih medali pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang berlangsung 2 sampai 15 Oktober 2021 lalu di Papua.

Ikeu yang saat ini masih tercatat sebagai mahasiswi Universitas Islam Nusantara (UNINUS) Bandung memperkuat Jawa Barat pada cabang olahraga (cabor) rugbi.

Posisinya di cabor itu bukan main-main, ia merupakan seorang kapten tim. Jadi pemimpin teman-temannya.

Rugbi merupakan cabor yang dimainkan dua tim. Setiap tim mencoba mencetak skor dengan cara menyepak, melontar, atau membawa bola sehingga mereka dapat menyepak untuk melepaskan gol lawan atau menyentuh di belakang garis lawan. Tim yang mencetak poin paling banyak menjadi pemenang.

Baca Juga: Okke Rosmaladewi, Dosen Fakultas Pertanian Uninus Peraih Juara I PKM CSR Award 2021

Di Indonesia, khususnya Jawa Barat, cabor ini kalah populer jika dibanding sepak bola yang memasyarakat. Namun, Ikeu telah memilih rugbi sebagai jalan kariernya dalam bidang olahraga setelah menekuni futsal dan sepak bola.

Dara asal Sumedang ini menjelaskan, rugbi adalah cabor yang mengandalkan kekuatan fisik di samping skill dan teknik permainan.

Ia merasa kekuatan fisiknya sudah terlatih sejak SD yang secara rutin bermain futsal bersama teman-teman laki-lakinya.

Pada olahraga futsal, ia bukan pemain sambil lalu atau ala kadarnya, melainkan menekuninya secara serius.

Baca Juga: Salut, Berikut Perjuangan Puja Abdillah Wujudkan Dua Cita-Cita Jadi Sarjana Uninus Jelang Lawan Bhayangkara

Hal itu ditunjukkan dengan keikutsertaannya memperkuat tim Projectexe dan pernah mengikuti Liga Sumedang pada 2018. Kemudian pada tahun yang sama, ia beralih ke tim Inspire Bandung dan mengikuti Liga Nusantara 2018.

Pada tahun itu, ia membawa tim tersebut mendapat juara III tingkat Jawa Barat. Meski gagal jadi juara, namun secara pribadi ia menjadi mesin gol terbanyak pada liga tersebut.

Kemudian, Ikeu sempat melirik cabor olahraga sepak bola perempuan. Ia bergabung dengan klub Persib putri pada tahun 2019.

“Waktu liga 1 2019, Ikeu menjadi pemain Persib putri, kan persib juaranya. Cuman Ikeu waktu itu bukan pemain inti,” katanya.

Baca Juga: Ahlussunah Waljamaah (Aswaja) Jadi Mata Kuliah Wajib di Uninus

Memang, waktu itu Ikeu bergabung dengan Persib baru 2 bulan sehingga tak masuk jadi pemain inti. Dalam waktu sependek itu dan berhasil ke tim profesional menumbuhkan kepercayaan dirinya bahwa kekuatan fisiknya memang diperhitungkan.

Lalu, pada tahun yang sama, yaitu 2019, Ikeu beralih ke cabor rugbi. Pada mulanya iseng, kemudian ikut seleksi, dan terpilih menjadi tim inti rugbi Jawa Barat.

“Ada temen yang ngajakin. Nah kebetulan waktu itu lagi latihan di dekat rumah sendiri, terus ada temen–temen rugbi yang mau latihan juga. Nah diajakin tuh, gak lama kemudian dari itu, ada seleksi PON di UPI Bandung, terus ikutan, eh, tahunya masuk,” ceritanya, Selasa (29/9).

Saat seleksi, menurut Ikeu, ada sekira 150 sampai 200 orang laki-laki dan perempuan yang mendaftar. Kemudian mereka menjalani seleksi kembali untuk memilih 20 orang laki-laki dan 20 perempuan yang lolos. Setelah itu mereka menjalani seleksi kembali menjadi 12 orang tim laki-laki dan 12 tim perempuan.

Baca Juga: Mantul, Lulusan Doktor Uninus Sumbang Pergunu Jawa Barat Rp10 juta, Ini Alasannya

Ikeu mengaku, saat lolos seluruh seleksi itu, dirinya belum terampil bermain rugbi. Ia terpilih lebih karena kekuatan fisiknya yang memang sudah teruji pada futsal dan sepak bola.

“Kayaknya Ikeu bakal fokus di sini dulu. Soalnya kalau futsal SMA sepakbola kan event-nya kebanyakan 2001 ke atas sedangkan Ikeu kan kelahiran 2000. Nah, di rugbi tuh belum di umur kayak gitu. Jadi selagi mampu sama fisiknya memadai, boleh ikut,” jelasnya.

Menurut Ikeu, untuk mengikuti PON Papua, tim rugbi Jawa Barat melakukan latihan secara rutin sejak 2019. Pada PON kali ini, rugbi sudah dipertandingkan sebelum pembukaan dimulai pada 2 Oktober lalu.

Orang tua Ikeu merasa kuatir saat mengetahui anak perempuannya senang bermain sepak bola bersama laki-laki. Mereka menganggap olahraga itu milik anak laki-laki. Karena itulah, mereka sempat melarangnya.

Baca Juga: Keluarga Besar NU Bisa Dapat Beasiswa Kuliah Uninus, Cek ya

“Orang tua takut juga, masak cewek main sama cowok, olahraga juga mayoritasnya cowok semua, cuma kan gimana lagi Ikeu juga suka gitu. Jadi nekat aja gitu, terus ikut-ikut, sampai masuk SMK juga pakai prestasi olahraga, termasuk sekarang kuliah juga kan dari prestasi olahraga juga,” jelasnya.

Setelah melihat keseriusan dan keberhasilan Ikeu dalam olahraga futsal, pada akhirnya sang orang tua mengizinkan. Namun, mereka selalu berpesan kepadanya agar Ikeu selalu bisa menjaga diri.

Karena aktivitasnya sebagai atlet rugbi, studinya di UNINUS terbengkalai. Pada 2019, ia pun memutuskan untuk berhenti kuliah karena memilih bergabung dengan Persib.“Tahun 2019, sempet gak lanjut karena pilih Persib,” katanya.

Pada saat hendak mengundurkan diri secara resmi, pihak kampus malah memberikan pertimbangan lain, dengan memberikan kebebasan untuk memfokuskan diri pada kariernya.***

Editor: Sarnapi

Sumber: uninus.ac.id.

Tags

Terkini

Terpopuler