JURNAL SOREANG - Leani Ratri Oktila membuka peluang medali emas kedua bagi dirinya dan ketiga bagi Indonesia, setelah melaju ke final tunggal putri kelas SL4, Para Badminton Paralympic Games Tokyo 2020.
Leani lolos ke final setelah mengalahkan pebulutangkis China, Ma Huihui, dua gim langsung, 21-12 dan 21-7.
Di final, Leani akan bertemu dengan wakil China lainnya, Cheng Hefang.
Cheng lolos ke final setelah menekuk wakil Norwegia, Helle Sofie Sagoy, 21-15 dan 21-10.
Pertemuan Leani dan Cheng memang sudah diprediksi sebelumnya karena Leani merupakan ranking 1 dunia dan Cheng ranking 2.
Sayang, perlawanan Helle Sofie kepada Cheng tidak begitu berarti, padahal Helle adalah peringkat 3 dunia.
Uniknya, parta Leani vs Cheng akan menjadi partai yang panas karena keduanya juga akan bertemu di final ganda putri kelas SL3-SU5.
Di nomor itu itu, Leani yang berpasangan dengan Klahimatus Sadiyah, juga merupakan pemegang ranking 1 dunia.
Sedangkan Cheng yang berpasangan dengan Ma, adalah peringkat 2 dunia.
Diberitakan sebelumnnya, Indonesia juga menempatkan pasangan Leani Ratri Oktila-Khalimatus Sadiyah di final ganda putri kelas Sl3-SU5.
Leani-Khalimah lolos ke final setelah menang mudah 21-9 dan 21-15 atas pasangan Perancis Lenaig Morin-Noel Faustine, Sabtu 4 September 2021.
Di final, Leani-Khalimah akan bertemu dengan pasangan China Cheng Hefang-Ma Huihui, yang mengalahkan pasangan tuan rumah Jepang, Noriko Ito-Ayako Suzuki di semifinal.
Baca Juga: Profil Lengkap Pak Ukun Rukaendi, Umur 51 Tahun Masih Berjuang di Para Badminton Indonesia
Meskipun demikian, perjuangan Leani-Khalimah akan sedikit berat mengingat Cheng-Ma juga memiliki catatan tak terkalahkan sejak babak penyisihan.
Dengan jumlah kemeangan gim yang sama 4-0 selama penyisihan, Cheng-Ma masih unggul tipis soal selisih poin atas Leani-Khalimah.
Leani Khalimat memiliki selisih poin +50 selama penyisihan Grup A, sedangkan Cheng-Ma +53 di grup B.***