JURNAL SOREANG - Indonesia akhirnya meraih medali pertama di Paralympic Games Tokyo 2020, setelah Ni Nengah Widiasih meraih perak di cabor angkat berat kelas -41 kilogram, Kamis 26 Agustus 2021.
Ni nengah pun langsung menyampaikan terima kasih kepada segenap bangsa Indonesia, atas dukungan yang diberikan padanya.
Ungkapan itu cukup singkat, namun membuat bangga seluruh masyarakat Indonesia. Terlebih ia mengirim ucapan itu dengan 'Penuh Cinta dari Tokyo'.
Baca Juga: Paralympic Tokyo 2020: Ni Nengah Widiasih Berhasil Raih Perak, Medali Pertama Bagi Indonesia
"Terimakasih Tuhan ????
Terimakasih utk semua dukungan & doanya utk Indonesia, terimakasih npc, terimakasih pemerintah Indonesia, terimakasih semua pelatih, keluarga, sahabat & semua masyarakat Indonesia yg sudah mendukung, mendoakan tanpa lelah ????????
Ucapan terimakasih ini mungkin tidak akan cukup, dan saya juga tidak bisa ucapkan terimakasih satu persatu, kalian semua adalah kekuatan saya hari ini untuk membuat merah putih berkibar ????????
Terimakasih semua ????????❤️????????
Sending much love from Tokyo ????❤️," ujar Ni Nengah Widiasih dalam postingan di akun instagramnya, @widia_angel.
Belum genap satu jam, postingan itu langsung mendapat ratusan komentar dari netizen.
Mereka rata-rata tak bisa mengungkapkan kebahagiaan, hanya balasan ucapan terima kasih tulus yang terlontar untuk Ni Nengah Widiasih yang telah mengharumkan nama bangsa.
Seperti diketahui, Ni Nengah Widiasih kembali mencatat sejarah sebagai atlet pertama yang menjadi peraih medali pertama bagi Indonesia di ajang Paralipiade dua kali berturut-turut.
Baca Juga: 42 Tahun Puasa, Para Badminton Jadi Andalan Indonesia Raih Emas di Paralympic Games Tokyo 2020
Masih dari cabor angkat berat di ajang Paralympic Games Tokyo 2020, Ni Nengah Widiasih memperbaiki pretasinya dengan menyabet medali perak kelas -41 kilogram.
Seperti diketahui, Ni Nengah Widiasih sebelumnya hanya meraih medali perunggu di Paralympic Games Rio de Janeiro 2016.
Dalam pertandingan yang berlangsung, Kamis 26 Agustus 2021 siang, Ni Nengah Widiasih sukses mencatat angkatan terbaik 98 kilogram.
Angkatan itu sekaligus memperbaiki angkatan Ni Nengah Widiasih pada Paralympic Games Rio de Janeiro 2016, seberat 95 kilogram.
Ni Nengah Widiasih hanya kalah dari lifter debutan China Guo Lingling yang sukses mencatat angkatan terbaik 109 kilogram.
Sedangkan peraih emas dan perak kelas yang sama pada Rio 2016, Nazmiye Mratli (Turki) dan Zhe Cui (China), kali ini tidak turun.
Baca Juga: Paralympic Tokyo 2020: David Jacobs Menang, Adyos Astan dan Komet Akbar Harus Akui Keunggulan Lawan
Sementara itu saingan Ni Nengah Widiasih pada 2016, Noura Baddour (Syria), kali ini hanya menempati urutan ke-8 dengan angkatan terbaik 82 kilogram.
Padahal sebelumnya, Noura menempel Ni Nengah Widiasih di peringkat 4, dengan angkatan terbaik 92 kilogram.
Kali ini, yang menempel ketat Ni Nengah Widiasih adalah lifter asal Venezuela Clara Sahary Fuentes Monasterio, dengan angkatan terbaik 97 kilogram dan meraih perunggu.
Dengan prestasi tersebut, Ni Nengah Widiasih kini mencatat sejarah dan rekor sebagai atlet pertama Indonesia yang berhasil meraih medali di dua ajang Paralympic Games berturut-turut.***