JURNAL SOREANG - Ketidak hadiran Mantan Panglima Jenderal (Purn) TNI Gatot Nurmantyo saat prosesi pemberian penghargaan tanda jasa dan kehormatan Bintang Mahaputra yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu 11 November 2020 kemarin. Menjadi pertanyaan besar bagi sejumlah kalangan.
Sehingga hal itu memunculkan berbagai banyak dugaan di masyarakat, para elit politik hingga para petinggi negara.
Melihat hal itu, Wakil Ketua MPR dari Fraksi PPP, Arsul Sani, menduga, hal itu merupakan sikap politik Gatot yang tetap menjaga jarak dengan pemerintah.
Baca Juga: Kajari Bale Bandung: Tangani Pungli Ibarat Besar Pasak daripada Tiang
Hanya saja, Arsul enggan menjawab hal itu dikaitkan dengan Pilpres 2024.
"Bisa jadi ya dari sisi positioning politiknya, Pak Gatot ingin tetap mengambil jarak dengan katakanlah pemerintahan," kata Arsul, Kamis, 12 November 2020.
Padahal penghargaan tersebut diberikan pemerintah sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian putra-putri terbaik bangsa.
Baca Juga: Cegah Pungli Tenyata Susah. Yang Terlibat Jarang Ngaku
Penghargaan itu merupakan hak warga negara yang pemerintah nilai layak dan berhak untuk mendapatkan tanda jasa bintang Mahaputra.