Anak Muda dan Perempuan Masih Enggan Terjun ke Politik, Malah Sering Pilih Golput

- 29 Oktober 2020, 20:24 WIB
Ruang sidang DPR RI. Anak muda dan perempuan harus didorong untuk mewarnai politik agar lebih baik.
Ruang sidang DPR RI. Anak muda dan perempuan harus didorong untuk mewarnai politik agar lebih baik. /

JURNAL SOREANG- Anak-anak muda dan kaum perempuan harus didorong untuk ikut mewarnai politik dengan terjun langsung. Selama ini masih ada kesan politik hal kotor sehingga anak-anak muda dan perempuan enggan terjun ke politik.

Hal itu dikatakan Anggota DPR RI asal Sumatera Barat II, Hj. Nevi Zuairina, dalam pernyataannya, Kamis, 29 Oktober 2020. Pernyataan senada juga pernah dilontarkan Nevi saat Grand Launching Minang Youth Forum yang mengusung tema Mewujudkan Mimpi Anak-Anak Muda, baru-baru ini.

"Kuncinya menjaga integritas yang selalu menjadi pegangan untuk menyempurnakan persiapan anak-anak muda jaman sekarang agar menjadi pemimpin bangsa di masa yang akan datang," katanya.

Baca Juga: Anggota DPR Sebut UU Cipta Kerja Ibarat Buka Pintu Lebar bagi Asing

Nevi juga memberikan contoh berbagai kiprah kaum perempuan di dunia politik yang ia lakukan secara pribadi maupun yang juga diperankan rekan-rekannya.

"Banyak kiprah perempuan PKS termasuk dirinya dari sisi advokasi masyarakat, peran legislasi, peran menyusun anggaran negara hingga pengawasan semua sektor kinerja pemerintah yang telah dibiayai negara," ucapnya.

Anak-anak muda sekarang harus memulai untuk meningkatkan kepercayaan dirinya dalam segala aktivitas termasuk latihan berorganisasi dan bermasyarakat.

Baca Juga: Unggah Video Lewat TikTok, Wanita Ini Ancam Anggota DPR

"Ini akan sangat membantu ketika terjun di dunia politik akan menemui berbagai hal yang mirip-mirip organisasi anak muda. Mulai dari jenjang sekolah hingga perguruan tinggi atau dari tingkat RT hingga nasional," katanya.

Tentunya kepercayaan diri ini perlu diimbangi dengan peningkatan kapasitas pengetahuan dan keterampilan. "Dengan Sekolah, Kursus, Pelatihan, hingga berorganisasi akan menempa tiap peribadi menjadi sosok tangguh dalam kepemimpinan," jelas Nevi.

Hal paling penting adalah mempertahankan sikap dan kualitas diri kita dengan memegang teguh kejujuran, solidaritas, empati dan saling tolong menolong dalam bingkai gotong royong.

Baca Juga: Usai Bersurat ke DPR RI, Ini Kata Bupati Bandung Dadang M. Naser Soal UU Omnibus Law CIpta Kerja

"Caranya dengan mencontoh sifat rasul saw yakni, shidiq (jujur), tabligh (Menyampaikan atau pandai berkomunikasi), amanah (dapat dipercaya) dan fathonah (cerdas)," ujarnya.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x