JURNAL SOREANG- Hadirnya internet dan media sosial membuat warga bisa saling bertukar informasi dengan cepat, tapi sayangnya penyebaran hoax juga marak. Untuk itu, para wartawan media online diharapkan ikut memerangi hoaks dan mendidik masyarakat agar sadar bahaya hoax
Hal itu dikatakan Ketua Dewan Pembina Jaringan Media Seluruh Indonesia (JMSI), Hj. Nevi Zuairina, dalam pernyataannya, Kamis, 15 Oktober 2020.
Dia mengajak seluruh anggota JMSI untuk menjadi media online yang profesional.
"Kini banyak tumbuh media siber di tanah air. Merebaknya media online ini mulai bergeliat di mulai sejak era reformasi yang membuka kran kebebasan mendirikan media siber. Kondisi ini tentu menimbulkan persaingan antarmedia," katanya.
Baca Juga: Diduga Langgar Aturan Kampanye, Bupati Bandung Dadang M. Naser Sampaikan Klarifikasi Kepada Bawaslu
Dia berharap agar persaingan antarmedia bersifat profesional dan jangan sampai menjadi media online penyebar hoaks.
"Saya akan berkomitmen terhadap persoalan media ini. Untuk itu pada setiap kegiatan diskusi, dialog untuk menemukan kabaikan-kebaikan, saya akan hadir pada acara JMSI Sumbar", katanya.
Politisi asal ranah Minang ini mengharapkan, seluruh media online di bawah naungan JMSI Sumatera Barat untuk menjadi media yang menjunjung tinggi sepuluh pedoman media siber, kode etik jurnalistik dan undang-undang Pokok Pers.