Hari Santri Nasional 2023: Berikut Penegasan UIN Sunan Gunung Djati Saat Puncak Perayaan HSN

- 23 Oktober 2023, 20:45 WIB
Dalam memperingati Hari Santri Nasional (HSN), UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar Malam Puncak Perayaan Hari Santri 2023 dan Maulid Nabi Muhammad 1445 H yang berlangsung di Gedung Anwar Musaddad, Sabtu 21 Oktober 2023.
Dalam memperingati Hari Santri Nasional (HSN), UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar Malam Puncak Perayaan Hari Santri 2023 dan Maulid Nabi Muhammad 1445 H yang berlangsung di Gedung Anwar Musaddad, Sabtu 21 Oktober 2023. /UIN Bandung /

“Kita merasa bahagia karena perayaan Hari Santri ini semarak dan sukses. Harapan kita mudah-mudahan ini bukan hanya menyelenggarakan dalam artian formalitas, tapi ini semua agar kita mengenang jasa-jasa para santri dulu yang telah berjuang untuk negeri Indonesia yang kita cintai. Dan yang terpenting, Hari Santri boleh berakhir besok, tapi jiwa santri akan selalu ada dalam diri kita semua,” tegasnya.

Dalam konteks kampus, kita semua adalah santri dan memiliki jiwa, santri itu mandiri, berpikir terbuka, inovatif, kreatif, tidak ada cerita akhir bulan yang tidak bisa makan.

"Termasuk kita semua bisa menyelesaikan segal persoalan yang dihadapi. Ini salah satu bentuk ras syukur kepada Allah SWT,” jelasnya.

 

Ketua Pelaksana Peringatan HSN Tahun 2023 sekaligus Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Husnul Qodim, menyampaikan kegiatan peringatan Hari Santri Nasional 2023 dibuat melalui surat edaran yang berdasar pada hukum yang telah ditetapkan yakni Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren dan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri.

Sebagaimana yang tercantum dalam Surat Edaran Menteri Agama tersebut, tema yang dicanangkan untuk Hari Santri 2023 adalah “Jihad Santri Jayakan Negeri”.

“Ini memiliki maksud untuk merayakan semangat dan dedikasi para santri sebagai pahlawan pendidikan dan perjuangan kebodohan. Jika makna jihad telah berubah pada masa yang penuh dengan tantangan dan kompleksitas ini. Dimana jihad tidak lagi mengacu pada pertempuran fisik, akan tetapi telah menjadi perjuangan intelektual yang penuh dengan semangat,” tandasnya.

Baca Juga: Begini Cara Hebat Fakultas Adab dan Humaniora UIN Bandung Tingkatkan Wirausaha Mahasiswa di Era Digital

Menurutnya, santri berperan sebagai garda terdepan dalam melawan ketidakpahaman, kebodohan, dan ketertinggalan. “Mereka adalah pejuang ilmu pengetahuan yang gigih dalam mengejar pengetahuan dan kebijaksanaan sebagai senjata utama mereka,” jelasnya.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah