JURNAL SOREANG - Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menginisiasi upaya kolaboratif yang kuat untuk memastikan Pemilu 2024 berlangsung dengan damai dan terbebas dari kekacauan informasi.
Dalam era digital yang dipandu oleh media sosial, pentingnya pengelolaan informasi yang benar dan pengaruhnya terhadap proses politik tak dapat diabaikan.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, menyoroti peran yang semakin besar media sosial dalam politik dan kesadaran publik akan isu-isu penting.
Baca Juga: Sah! Dua Tersangka Kasus Rumah Produksi Film Porno Menikah di Polda Metro Jaya
Dia mengakui bahwa sementara media sosial dapat memobilisasi dan mempengaruhi pemilih, ada juga potensi untuk penyebaran informasi salah, disinformasi, dan mal-informasi.
"Setidaknya terdapat tiga bentuk kekacauan informasi yang sering ditemui, dan perlu diwaspadai: misinformasi, disinformasi, dan mal-informasi," jelasnya.
Untuk mengatasi tantangan ini, Kementerian Kominfo mengambil langkah-langkah komprehensif.
Mereka telah menginisiasi Kampanye Pemilu Damai 2024 untuk mengajak semua pihak, termasuk masyarakat, untuk tidak menyebarkan disinformasi dan hoaks.