JURNAL SOREANG - Ganjar Pranowo, bakal calon presiden (Capres), muncul dalam tayangan adzan di salah satu stasiun TV. Menanggapi hal tersebut, Partai Demokrat menyatakan bahwa tindakan Ganjar tidak masalah selama tidak melanggar undang-undang pemilu dan PKPU.
Menurut Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, Ganjar saat ini bukan pejabat publik dan belum menjadi Capres yang ditetapkan oleh KPU, sehingga tidak ada masalah. Namun, Kamhar juga menekankan pentingnya menjaga politik identitas agar tidak berlebihan.
Politik identitas dianggap sebagai sebuah keniscayaan, tetapi menjadi masalah jika dieksploitasi secara berlebihan yang dapat menyebabkan gesekan horizontal.
Ganjar Pranowo, yang diketahui sebagai sosok yang religius, muncul dalam tayangan adzan dengan berpakaian koko putih, peci hitam, dan sarung batik. Tayangan ini menimbulkan sorotan dan dikaitkan dengan politik identitas.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, membantah bahwa tayangan tersebut terkait dengan politik identitas. Ia menyebut Ganjar Pranowo sebagai sosok yang religius secara alami dan tidak dibuat-buat.
Hasto juga menegaskan bahwa politik identitas tidak mencerdaskan bangsa dan mengingatkan akan penggunaannya yang tidak sehat selama Pilgub DKI.
Dalam konteks ini, ajakan kepada masyarakat untuk menunaikan ibadah dianggap positif oleh Hasto. Namun, ia meminta agar tampilan spiritualitas sebagai bangsa tidak langsung dikaitkan dengan politik identitas.