Jokowi Minta Basuki Hadimuljono Menteri PUPR Renovasi Masjid Istiqlal Jakarta Jadi Smart Green Building

- 9 September 2023, 18:45 WIB
Dalam upaya mengusung green building untuk kategori bangunan ibadah, Masjid Istiqlal memiliki teknologi sumber daya listrik terbarukan. /pu.go.id/
Dalam upaya mengusung green building untuk kategori bangunan ibadah, Masjid Istiqlal memiliki teknologi sumber daya listrik terbarukan. /pu.go.id/ /

JURNAL SOREANG - Prof KH Nasaruddin Umar pernah berkeluh kesah tentang tingginya tagihan listrik Masjid Istiqlal. Ia buka-bukaan soal tagihan listrik masjid terbesar di Asia Tenggara itu bisa mencapai Rp 250 juta hingga Rp 300 juta per bulannya sebelum tersentuh renovasi akbar oleh pemerintah pusat pada 2019.

Awalnya, keresahan sang Imam Besar Masjid Istiqlal itu bukan hanya soal konsumsi listrik yang tinggi semata. Sejumlah fasilitas masjid rancangan Ir Soekarno itu memang perlu didandani kembali sejak diresmikan pada tahun 1978, tujuannya agar fasilitas masjid lebih prima melayani umat. 

Pada suatu kesempatan, Nasaruddin memberanikan diri untuk menanyakan rencana renovasi Masjid Istiqlal kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Baca Juga: Karpet Lokal Indonesia Merajai KTT ASEAN: Kualitas Prima dan Kenyamanan Tak Diragukan Lagi

Pucuk dicinta ulam pun tiba, permintaan itu diamini oleh Jokowi dengan mengutus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang membawa jajarannya ke Istiqlal. 

"Tidak lebih dari 10 menit beliau (Jokowi) meninggalkan Masjid Istiqlal, saya mendapatkan telepon dari pak Basuki. Beliau bilang diperintah pak presiden untuk pugar Masjid Istiqlal," kenang Nasarrudin. Ia menceritakan kisah tersebut dalam Konferensi Nasional Masjid Ramah Lingkungan yang disiarkan akun YouTube resmi MUI. 

Dikutip dari pu.go.id, pemugaran dilakukan dengan prinsip bangunan hijau (green building). Renovasi dilakukan dengan menerapkan fitur penghematan dengan meningkatkan fungsi desain pasif hemat energi melalui pemugaran eksterior dan interior bangunan. 

Pemugaran juga meliputi penggunaan sistem penghawaan (air conditioner) yang sangat hemat energi, penggunaan lampu hemat energi berbasis LED, penerapan smart building, penerapan sistem penghematan dan daur ulang air, serta pemasangan solar panel yang memberikan kontribusi 13 persen dari konsumsi listrik bangunan. 

Dari catatan JurnalSoreang.com, di atap masjid yang berlokasi di Jakarta Pusat tersebut telah terpasang 504 unit modul solar dengan kapasitas masing-masing sebesar 325-watt peak (WP). Satu unit modul solar berukuran 1,5 x 1,5 m itu memiliki berat 18,5 kg per modul. Pemasangan panel surya ini setara dengan mengurangi emisi karbon 119 ton atau 414 pohon per tahun. 

Halaman:

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: pu.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x