Muhaimin Iskandar Bakal Jadi Wapres Anies Baswedan di Pilpres 2024, SBY: Justru Menyelamatkan Partai

- 1 September 2023, 20:59 WIB
SBY menyampaikan kepada kadernya bahwa langkah yang diambil NasDem dan Anies Baswedan bukan kiamat bagi Partai Demokrat.
SBY menyampaikan kepada kadernya bahwa langkah yang diambil NasDem dan Anies Baswedan bukan kiamat bagi Partai Demokrat. /Antara

JURNAL SOREANG - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menanggapi soal keputusan sepihak yang diambil Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

Pasalnya, saat ini Surya Paloh telah memutuskan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil Presiden mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.

Hal ini ia sampaikan saat melakukan, Sidang Majelis Tinggi di kediamannya pada, Jumat 1 September 2023.

Baca Juga: Waspada! Perusakan Baliho Termasuk Pidana Pemilu, Bawaslu Ingatkan Masyarakat

Meski begitu, ia juga menenangkan para kadernya dan menyampaikan kepada mereka langkah NasDem dan Anies Baswedan bukan kiamat bagi Partai Demokrat (PD).

Lebih kata, SBY meyakini kerja sama sepihak yang ditempuh NasDem bersama PKB beserta penetapan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil Presiden Anies merupakan rencana Tuhan yang justru menyelamatkan Partai Demokrat ke depannya.

"Saya sangat mengerti, perasaan, emosi, para kader. Saya minta mari kita tenangkan hati kita, pikiran kita. Ini bukan kiamat, ini bukan akhir dari perjuangan kita, bukan. Ini harus kita maknai sebagai ujian dan cobaan yang harus kita hadapi, dan kita atasi," kata SBY dalam Sidang Majelis Tinggi Partai Demokrat di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat 1 September dini hari.

Dalam kesempatan yang sama, dia mengajak para pengurus dan kader Partai Demokrat untuk justru bersyukur krisis yang mereka hadapi itu terjadi tidak 1–2 hari sebelum batas pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden di KPU berakhir.

Baca Juga: Isi Surat ke AHY! Cak Imin Dikabarkan Resmi Dampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024, Surya Paloh Buka Suara

"Sekarang bayangkan, kalau ditelikungnya kita ini, ditinggalkannya kita ini sebelum 1–2 hari batas pendaftaran KPU. Kita masih ditolong oleh Allah. Kita masih diselamatkan oleh sejarah," imbuhnya.

Kemudian lanjut, SBY menyebut langkah Anies dan NasDem itu justru menyelamatkan partai, karena mereka tidak harus mendukung bakal calon presiden yang tidak jujur dan tidak amanah.

"Saya kira kalau kita renungkan ini, ambil hikmahnya, kita dibebaskan dari dosa yang mungkin akan kita pikul kalau kita masih berada bersama-sama mereka itu dan mengusung seseorang menjadi pemimpin bangsa Indonesia," tutur SBY.

Dalam kesempatan yang sama, SBY juga mengutip satu ayat dalam Al Quran yang berbunyi:

Baca Juga: KTT ASEAN ke 43 Presiden Joko Widodo Akan Lakukan 13 Pertemuan Bilateral

"Di balik kesulitan ada kemudahan". Dia menyampaikan itu kepada para pengurus dan kader sembari menyatakan dia meyakini Demokrat dapat menemukan jalan yang lebih baik ke depan untuk memperjuangkan visi perubahan dan perbaikan-nya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

SBY memimpin Sidang Majelis Tinggi Demokrat, didampingi oleh Agus Harimurti Yudhoyono, putra sulungnya yang juga menjabat Ketua Umum Demokrat dan Wakil Ketua Majelis Tinggi, kemudian Andi Alfian Mallarangeng yang merupakan Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat.

Sidang diawali dengan pembukaan oleh SBY, kemudian penyampaian fakta-fakta peristiwa terkait langkah sepihak NasDem dan Anies yang disampaikan oleh Iftitah Sulaiman (utusan Demokrat di Tim 8 Koalisi Perubahan), dan lanjut memberikan arahan-arahannya kepada pengurus, kader, dan anggota Sidang Majelis Tinggi.***

Editor: Rustandi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah