Pada tahun 2014, DE pertama kali menyatakan baiat kepada Amir Islamic State Abu Al Husain atau ISIS. Kemudian DE bergabung sebagai pegawai BUMN pada tahun 2016.
"Mulai dari situ, melakukan aktivitas-aktivitas, persiapan-persiapan. Jadi, yang bersangkutan melakukan pelatihan, kemudian melakukan pengumpulan peralatan yang dibutuhkan," tuturnya.
Di media sosial, lanjut Aswin DE juga dikenal aktif untuk menyebarkan propaganda aksi terorisme.
Baca Juga: Darurat Polusi Udara, Kemenkes Ungkap 2 Penyebab: Ada Sumber Bergerak dan Sumber Diam
Bahkan, menurut Aswin, beberapa akun miliknya pernah dilaporkan dan ditutup oleh Facebook dan YouTube.
Namun, seperti pelaku-pelaku lainnya, kata Aswin, DE tidak kapok dengan penutupan akun tersebut dan justru membuat akun-akun baru dengan akses pribadi (private).
Puncak Kebencian DE Terungkap
Puncaknya, ketidaksukaan (ghirah) DE muncul sekitar tiga pekan terakhir. Pada saat itu DE semakin bergairah menyebarkan ajakan atau imbauan untuk melakukan amaliyah (bunuh diri) atau melakukan aksi terorisme.
"Sehingga, pesan-pesan tersebut dilakukan secara private menggunakan timer messege," katanya.
Baca Juga: Kolaborasi dengan BPBD! PDAM Ciamis Terus Layani Kebutuhan Air Bersih untuk Non Pelanggan